Mojokerto, mojokerto.disway.id - Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,26 persen di bulan November 2023. Komoditas cabai rawit, cabai merah, gula pasir, buncis, telur asin, beras dan bawang merah memberikan andil terbesar terjadinya inflasi.
Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi menjelaskan bahwa angka tersebut naik di dibandingkan bulan Oktober turun 0,22 persen. Menurutnya, kenaikan harga cabai dikarenakan faktor cuaca yang tidak menentu, pasokan kurang dan faktor kelancaran distribusi.
"Akibat kenaikan harga cabai menjadi keluhan banyak masyarakat karena dianggap kenaikan harga yang terjadi terlalu tinggi dan menyebabkan pengeluaran rumah tangga menjadi lebih besar daripada pendapatan," ucap Bambang, Senin (4/12/2023).
Kemudian penyumbang deflasi tertinggi diakibatkan karena turunnya harga wortel diindikasi akibat faktor perubahan cuaca berdampak pada kualitas wortel.
"Wortel yang dipasarkan ini kebanyakan memiliki kualitas kurang sehingga harga wortel ini mengalami penurunan," ujarnya.
Adapun rincian kelompok komoditas memberikan andil inflasi di Kabupaten Mojokerto, yakni kelompok makanan, minuman, tembakau, kelompok pakaian, alas kaki, kelompok perumahan, dan air.
Selain itu pihaknya mencatat, listrik, bahan bakar, rumah tangga, kelompok perlengkapan, peralatan, pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok informasi, komunikasi, jasa keuangan, kelompok pendidikan, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa.
Sedangkan kelompok yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok kesehatan, kelompok transportasi dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya.
"Komoditas mengalami penurunan harga rata-rata dari bulan lalu yaitu wortel, alat kontrasepsi, tomat sayur, kentang, tempe, dan telur ayam," ujanya. (*)
Bappeda merangkum, laju inflasi tahun kalender (kumulatif) Kabupaten Mojokerto sampai bulan November 2023 sebesar 2,97 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (YoY) periode bulan November 2022 sampai November 2023 sebesar 3,42 persen.