Tradisi Keresan, Tradisi Unik Warga Sooko Mojokerto dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad

Kamis 28-09-2023,15:56 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Sujatmiko


Mojokerto, mojokerto.disway.id - Setiap tahun, warga Mojokerto memiliki tradisi unik dalam menyambut Maulid Nabi yang dikenal sebagai Keresan.

Seperti dilakukan masyarakat Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto yang masih melestarikan tradisi keresan untuk menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Kamis (28/9/2023).

Ketua Panitia Maulid nabi, Saiful Alam menjelaskan bahwa tradisi Maulid Keres ini telah berlangsung turun-temurun dari nenek moyang mereka.

"Pohon keres dihias dengan berbagai barang, termasuk hasil bumi, pakaian, busana muslim, dan topi. Tradisi ini menjadi ungkapan syukur dan suka cita dalam menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW," terangnya.

Sementara itu Takmir Masjid Darussalam, Dusun Mengelo, Taufik mengungkapkan bahwa pohon keres memiliki makna filosofis dalam tradisi ini. Pohon ini melambangkan ketenangan, kelimpahan, dan harapan akan rezeki berlimpah, seperti buah keres yang melimpah.

"Masyarakat Mengelo mengibaratkan pohon keres sebagai simbol kedamaian selalu menyejukkan dan membawa rezeki berlimpah, sebagaimana buah keres yang melimpah," tambahnya.

Usai rangkaian perayaan Maulid Nabi, warga, termasuk para ibu rumah tangga, berpartisipasi dalam tradisi Keresan.
Mereka berlomba-lomba untuk merebut barang-barang yang tergantung di dua pohon keres dan gunungan yang berisi hasil bumi. Tradisi ini berlangsung dengan cepat, hanya dalam waktu 15 menit.

"Tradisi Keresan ini mengandung makna mendalam dan menjadi bagian penting dalam budaya dan ungkapan syukur masyarakat Mojokerto dalam menyambut peringatan Maulid Nabi," tandasnya.

Tradisi Keresan menjadi salah satu cara unik dan meriah bagi warga Mojokerto untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan menggambarkan nilai-nilai damai, kelimpahan, dan harapan akan rezeki melimpah dalam kehidupan mereka.

Kategori :