Mojokerto, mojokerto.disway.id - Gunung Gajah Mungkur merupakan salah satu anak Gunung Penanggungan dengan ketinggian mencapai 1.089 meter. Bukan hanya menawarkan keindahan alam menakjubkan, tetapi juga kaya akan warisan budaya patut dijaga.
Terletak di sisi utara Gunung Penanggungan, Gunung Gajah Mungkur menyimpan beragam objek cagar budaya, termasuk situs, struktur, dan benda bersejarah.
Salah satu objek cagar budaya masih dapat ditemui di Gunung Gajah Mungkur yakni Candi Wayang. Candi Wayang ini merupakan sebuah karya seni unik, menggambarkan pertunjukan wayang dalam bentuk relief di batu.
Lokasinya berada di Dusun Telaga, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, dengan ketinggian 1.007 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Candi ini memiliki orientasi menghadap ke selatan dan memiliki ukuran 6,20 meter x 5,50 meter.
Relief Candi Wayang di Dusun Telaga, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, dengan ketinggian 1.00 mdpl-Fio Atmaja-
Pamong Budaya Ahli Muda dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur, Muhammad Ichwan menjelaskan bahwa Candi Wayang ini memiliki relief yang oleh masyarakat setempat dianggap sebagai relief wayang, yang menjadi latar belakang penamaan candi ini. "Di ujung timur relief ini terdapat anak tangga dan sebuah Arca Dwarapala," ucapnya.
Menurutnya, Candi Wayang ini diyakini digunakan sebagai tempat pemujaan. "Di mana dewa-dewa awalnya berada di surga atau dimensi kosmis dianggap bersatu dengan arwah nenek moyang," katanya.
Selain Candi Wayang, Gunung Gajah Mungkur juga memiliki berbagai objek Cagar Budaya lainnya seperti Candi Dharmawangsa, Candi Gajah, Candi Kama IV atau Gua Rante, Candi Griya, Candi Menara, Lokus Makam Mbah Lifah, Candi Watu Jolang, Palungan, Candi Kerajaan, Tangga Candi Kerajaan, dan Sandaran Arca.
Gunung Gajah Mungkur dapat diakses melalui jalur pendakian dari Dusun Telogo, Desa Kunjoro Wesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. (*)