Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Dua hari berturut-turut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto mengadakan patroli air. Hari pertama pada Senin, 29/4/24, di Sungai Brangkal, kemudian hari ke dua pada Selasa, 30/4/24, di Sungai Marmoyo.
Patroli air di Sungai Brangkal mulai dari Jembatan Jambusari, Desa Blimbingsari sampai Jembatan Pelangi di Desa Japan, Kecamatan Sooko.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, M Zaqqy Asy'ari, mengatakan, patroli air di Sungai Brangkal dilakukan untuk mengetahui kondisi baku mutu air sungai. Juga untuk mengetahui dan memantau limbah yang masuk ke sungai.
Patroli air DLH Kabupaten Mojokerto di aliran Sungai Brangkal dari Jembatan Jambusari, Kecamatan Sooko sampai Jembatan Pelangi di Desa Japan, Kecamatan Sooko. Tampak tim patroli air sedang melakuan persiapan-Andung - Disway Mojokerto-
''Tidak bisa dipungkiri, masih ada masyarakat yang membuang limbah ke sungai. Karena itu kita akan telusuri di sepanjang aliran sungai ini bagaimana kondisinya,'' katanya sebelum pemberangkatan di bawah Jembatan Jambusari, Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko.
BACA JUGA:PDIP Kota Mojokerto Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Disebutkan bahwa di aliran Sungai Brangkal antara Desa Jambusari sampai Desa Japan berbeda dengan aliran Sungai Sadar di wilayah Kecamatan Pungging. Di aliran Sungai Brangkal tidak banyak industri, sedangkan di aliran Sungai Sadar tercatat ada beberapa industri.
BACA JUGA:Ingin Maju Calon Independen di Kota Mojokerto? Wajib Kumpulkan 10.463 Dukungan
Meskipun demikian, pihaknya terus memonitor semua aliran sungai. Karena apa yang terjadi di aliran sungai di wilayah Kabupaten Mojokerto akan berdampak di daerah aliran berikutnya.
Banyak sampah plastik tersangkut di rumpun bambu di tepi Sungai Brangkal-Andung - Disway Mojokerto-
''Kalau di wilayah Kabupaten Mojokerto terjadi pencemaran, maka yang terdampak bisa daerah hilir seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Porong, Pasuruan,'' tambahnya.
Patroli air hari pertama patroli air diikuti tim dari DLH Kabupaten Mojokerto, Aliansi Air, Jasa Tirta, Danramil Sooko, Kapten Inf Irsyad Hari Purnomo, staf Kecamatan Sooko. Sedangkan untuk operasional di sungai, didukung FAJI(Federasi Arung Jeram Indonesia) Kabupaten Mojokerto.
Rombongan terdiri dari 18 orang dibagi 3 kelompok dengan 3 perahu karet. Rombongan berangkat dari bawah Jembatan Jambusari, Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko, sekitar pukul 09.00.
Sebelum pemberangkatan, leader operator perahu karet, Yudha, dari FAJI Kabupaten Mojokerto memberikan arahan rute yang akan ditempuh. ''Rutenya akan banyak rumpun bambu di sepanjang aliran sungai. Akan banyak ranting bambu yang menjorok ke tengah sungai,'' katanya.