BACA JUGA:Tertangkap Basah Warga, Maling Sepeda di Dawarblandong Mojokerto Dihajar Massa
Hari Raya Waisak tahun ini bertemakan 'Keharmonisan Merupakan Hidup Berdampingan dalam Berbangsa'. Perayaan akan dimulai dengan prosesi Pradaksina dan dilanjutkan dengan doa-doa agama Buddha hingga puncak Waisak pada pukul 21.15 WIB.
Ritual prosesi Pradaksina dilakukan umat Buddha dengan membawa bunga sedap malam, lilin, dan dupa. Semua Umat Buddha yang hadir juga mengitari kompleks Maha Vihara Majapahit dengan menempatkan obyek yang diputari di sebelah kanan sebanyak satu kali.
Setelah itu, umat Buddha melakukan siraman pada patung Buddha kecil yang terdapat di depan pintu Gedung Dharma Sala. Penyiraman tersebut merupakan bentuk ritual sebagi wujud pembersihan batin sebelum memasuki gedung utama peribadatan.
Kemudian, umat Buddha memasuki aula Gedung Sasono Bhakti untuk melakukan ritual ibadah lain sembari menunggu detik-detik Waisak. Seperti melakukan Puja Bakti kepada Sang Buddha.
''Untuk tema tahun ini, kami ingin menyampaikan pesan menjaga keharmonisan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara,'' tandasnya.
Patung Buddha Maha Paranibbana dibangun untuk menghormati Guru Agung Buddha, Siddhartha Gautama, yang lahir di Taman Lumbini, Kota Kapilavastu, India pada tahun 623 SM. (*)