Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Maha Vihara Mojopahit menggelar tradisi tahunan memandikan patung Buddha Maha Paranibbana. Memandikan patung yang lebih dikenal sebagai patung Buddha tidur itu sebagai bagian dari persiapan perayaan Waisak tahun 2568 Buddhis Era (BE).
BACA JUGA:Kejari Kota Mojokerto Musnahkan Barang Bukti 71 Kasus, Ada 3 Jenis Narkotika
Patung Buddha berkilauan dengan cat warna emas itu berukuran panjang 22, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter. Patung Buddha tidur ini berada di tengah kolam ikan di area selatan Maha Vihara Mojopahit, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
BACA JUGA:Satlantas Polres Mojokerto Dorong Pemilik PO Bus Perhatikan Kelayakan Operasional Armada
Sejak tahun 2001, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) telah mengukuhkan patung ini sebagai patung Buddha tidur terbesar di Indonesia.
Menjelang Hari Wisyak, Patung Buddha tidur mulai dimandikan oleh 4 petugas perawatan di Maha Vihara Majapahit-Fio Atmaja - Disway Mojokerto-
Tradisi memandikn Patung Buddha tidie tersebut diawali dengan pembacaan doa. Setelah itu dilakukan prosesi memandikan patung Buddha raksasa menggunakan air dengan campuran bunga.
BACA JUGA:Ibadah Fisik, Pemkot Mojokerto Himbau Calon Jemaah Haji Jaga Kesehatan
Prosesi memandikan patung ini melibatkan 8 pegawai Maha Vihara Mojopahit. Mereka menyiramkan air berisi bunga mawar, melati, kantil, dan kenanga ke seluruh bagian patung.
Kotoran menempel pada permukaan patung dibersihkan dengan sikat. Kemudian dibilas dengan air bersih yang dialirkan melalui selang.
Patung Buddha tidur di Maha Vihara di Desa Bejijong, Kecamatan Trawas mulai dimandikan sebelum Waisak.-Fio Atmaja - Disway Mojokerto-
Relief yang menghiasi pondasi patung juga dicuci hingga bersih. ''Bersih-bersih patung Buddha tidur ini merupakan simbol pembersihan dan persiapan dalam rangka menyambut Waisak yang jatuh pada 23 Mei nanti, dan patung ini akan dijadikan tempat umat Buddha untuk puja bakti," kata Ketua Maha Vihara Mojopahit, Bhante Nyanaloka Sthavira, Rabu (15/5/2024).
Patung Buddha Maha Paranibbana menggambarkan detik-detik wafatnya Buddha Gautama dalam pose tidur miring ke kanan. Telapak tangan kanan di bawah kepalanya yang menjadi keseharian Sang Buddha setiap istirahat.