Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Ekskavasi Situs Selokelir terletak di Desa Kedungudi, Trawas, Mojokerto, dilanjutkan ke tahap IV selama 12 hari kedepan.
Penggalian kali ini bertujuan untuk mengungkap sebaran struktur di sisi barat candi serta menemukan tangga dan temuan lepas seperti fragmen gerabah.
Situs Selokelir, yang berada di ketinggian 760 meter di atas permukaan laut, terletak di kompleks Gunung Penanggungan atau Pawitra.
Ketua Tim Ekskavasi Situs Selokelir, Muhammad Ichwan, menjelaskan bahwa ekskavasi tahap IV berlangsung dari 13 hingga 24 Maret 2024. Ekskavasi ini dilakukan oleh tim Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur.
Temuan struktur tangga masih utuh di halaman 3 Candi Selokelir, Trawas, Mojokerto. -Foto : Fio Atmaja-
"Pada ekskavasi kali ini, kami fokus mengungkap komponen dari Candi Selokelir. Ekskavasi sebelumnya mengidentifikasi adanya dua halaman, dan kami menemukan struktur bangunan di sisi barat yang simetris dengan struktur di sisi timur," katanya, Rabu (22/5/2024).
BACA JUGA:Ekskavasi Lanjutan Candi Selokelir Mojokerto Terkendala Cuaca
BACA JUGA:Jejak Kebesaran Majapahit, Menelusuri Keunikan Candi Minak Jinggo
BACA JUGA:Candi Watesumpak Mojokerto, Situs Bersejarah di Tengah Persawahan
Struktur di halaman dua memiliki denah berukuran panjang 10,84 meter dan lebar 4,46 meter. Bagian selatan dari struktur ini terdiri dari empat lapis batu alam dengan ketinggian 60 cm, sementara bagian tengahnya hanya berisi tanah. Temuan lepas di halaman dua meliputi bahan gerabah seperti genting, fragmen, miniatur atap, kendi, piring, dan keramik.
Selain itu, halaman tiga juga mengungkap struktur bangunan. Bagian bawah candi menunjukkan adanya tangga dan talud. Temuan ini mengarah pada hipotesis adanya tiga halaman yang diperkuat oleh penahan talud.
Temuan gerabah di halaman 2 Candi Selokelir. -Foto : Fio Atmaja-
Arkeolog Ismail Lutfi menambahkan, di halaman tiga ditemukan struktur tangga yang masih asli, dengan bagian kanan dan kiri diperkuat oleh talud.
"Pada ekskavasi hari ketujuh, tim menemukan artefak di depan struktur yang menunjukkan angka tahun abad ke-14 hingga ke-15 Masehi. Situs ini menunjukkan adanya beberapa tahap pembangunan dengan penambahan fasilitas untuk kepentingan ritual," imbuhnya. (*)