Ini masih tentang HUT ke 106 Kota Mojokerto, yang memang dibuat semeriah dan seheboh mungkin, dengan anggaran seminim mungkin, namun menghasilkan dampak sebesar mungkin. Banyak lomba, yang melibatkan masyarakat, institusi baik swasta maupun pemerintah, serta kalangan internal Pemerintah Kota Mojokerto.
Memberikan stimulus kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan dalam rangka HUT ke 106 Kota Mojokerto, sehingga bisa memotivasi dan membangkitkan semangat berkreasi, yang pada akhirnya bisa mengangkat ekonomi masyarakat. Banyak lomba, yang melibatkan masyarakat, termasuk festival bakar sate, bisa menjadi stimulus kegiatan ekonomi masyarakat.BACA JUGA:HUT ke 106 Kota Mojokerto, Menuju Kota Wisata Sejarah Mandiri Berdaya Saing dan Berdampak.
Acara yang bersifat massal dan gebyar seperti Festival Bakar Sate, Pesta Rakyat, Sholawat Bersama Habib Syech Assegaf, bisa mengerakkan ekonomi masyarakat. Masyarakat senang, gembira, ekonomi sektor informal, seperti UMKM, bisa bangkit, termasuk usaha parkir dadakan yang dikelola warga di sekitar lokasi kegiatan.
Pada Festival Bakar Sate, bisa dilihat betapa besar potensi masyarakat yang bisa dikembangkan dan ditumbuhkan. Dengan stimulus festival bakar sate, bisa terlihat beragam kreasi masyarakat, baik dalam menciptakan dan menyajikan masakan maupun menampilkan kreasi-kreasi stan.
BACA JUGA:Festival Bakar Sate, Warga Kota Mojokerto Adu Cita Rasa dan Kreasi
Kalau itu bisa diterapkan di kehidupan atau kegiatan ekonomi sehari-hari, kreativitas itu bisa menjadi salah satu sarana pengungkit ekonomi masyarakat. Tampilan stan, cara memasak masakan, menyajikan makanan, bisa menarik pembeli, dan ujungnya menjadi pengungkit ekonomi masyarakat.
Dalam Pesta Rakyat, ekonomi warga juga terungkit, stan-stan UMKM juga kedatangan pembeli. Pembagian 10.600 makan gratis untuk masyarakat, juga sebagai salah satu upaya agar masyarakat Kota Mojokerto juga bisa ikut menikmati peringatan dan perayaan HUT ke 106 Kota Mojokerto tercinta ini.
Sedangkan dalam Sholawat Bersama Habib Syech, ada rejeki tersendiri yang bisa dinikmati warga. Upaya melangitkan doa dengan sholawat Bersama para ulama, santri, dan masyarakat, sekaligus bisa mendongkrak ekonomi warga, berkah rejeki, rejeki yang berkah.
Sholawat bersama Habib Syech, agar masyarakat Mojokerto guyub rukun, iso gumuyu-Diskominfo Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Para syechermania yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan luar Jawa Timur, mendatangkan berkah rejeki untuk masyarakat. Usaha parkir dadakan yang dibuka warga sekitar lokasi acara, menjadi rejeki tersendiri. Memang ada masukan dari warga juga untuk penyelenggaraan parkir oleh warga - bahkan sampai di luar Kawasan Surdinawan dan Prajurit Kulon, dan ada yang sampai menutup jalan, dan itu bisa dibicarakan dan diatur untuk pelaksanaan acara serupa ke depan. Namun, acara itu bisa mendongkrak ekonomi warga.
Pada beberapa kesempatan, saya selalu bersusaha menekankan agar setiap kegiatan yang dilakukan selalu mempunyai dampak luas di masyarakat, bisa memotivasi masyarakat untuk ikut bergerak, berpartisipasi. Berdampak, maksudnya bisa berdampak dalam segala bidang, mislanya bidang ekonomi, sosial, budaya, dan yang lainnya.
Para ASN adalah cermin bagi masyarakat. Penyelenggara pemerntahan adalah contoh bagi masyarakat. Sehingga segala sesuatu yang dikerjakan ASN maupun aparat pemerintahan lainnya di jajaran Pemerintahan Kota Mojokerto, akan dilihat dan dicontoh masyarakat. Karena itu ASN harus bisa jadi teladan positif yang baik bagi masyarakat, sehingga kegiatan apapun, bisa memberi dampak positif yang lebih besar kepada masyarakat.
Hari ini, ada Job Fair di GOR Seni Majapahit. Job Fair 2024 ini memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat untuk memilih aktivitas atau pekerjaan formal. Ada 40 perusahaan di Jawa Timur yang ikut dalam Job Fair 2024.
Jumlah perusahaan yang ikut dalam Job Fair 2024 lebih besar disbanding tahun 2023 yang diikuti 30 perusahaan dengan 896 peluang kerja. Kali ini ada 40 perusahaan dengan 1.328 peluang penempatan jabatan. Ini angka yang signifikan untuk mengurangi angka pengangguran terbuka di Mojokerto Raya, khususnya di Kota Mojokerto.
Angkat TPT tahun 2023 yang 4,73% pada Agustus 2023 diharapkan bisa menurun lagi taun ini. Tapi tentu saja harus disertai dengan kegiatan lain yang bisa mengurangi lagi tingkat pengangguran terbuka. Pelatihan di PLUT yang rutin diadakan juga diharapkan bisa mengurangi angka TPT dan mendongkrak ekonomi warga Kota Mojokerto.
Job Fair 2024 diikuti 40 perusahaan dengan 1328 peluang kerja, salah satu kegiatan untuk kurangi angka TPT-Diskominfo Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Berikutnya, Kampung KB Kanjeng Djimat, juga bisa menjadi contoh tentang kolaborasi dan sinergi antara elemen di Kota Mojokerto. Kolaborasi dan sinergi yang baik akan memberikan hasil yang baik, dan itu dibuktikan Kampung KB Kanjeng Djimat yang mnejadi juara III dalam lomba tingkat naisopnal.
Saya menyaksikan langsung sejak awal kegiatan penilaian, sehingga bisa mengikuti proses dari awal tentang terjalinnya kolaborasi dan sinergi semua elemen. Dan hasil tidak akan mengkhianati proses. Saya yakin dengan kolaborasi dan sinergi yang lebih baik lagi, hasilnya juga akan bisa lebih baik. Dan itu berlaku di semua sector, semua bagian.
Peluang dan kesempatan harus diciptakan, tidak bisa ditunggu. Dengan kolaborasi dengan semua elemen, dan menciptakan peluang serta kesempatan, akan nada jalan keluar pada setiap pemasalahan. (*)