“Dari target pemerintah pusat 2,5% ini bisa kita capai kita masuk di angka itu di angka target pemerintah, kita tidak masuk di angka 1,5% dan kita tidak di atas angka 3,1% tapi kita di atas angka 1,82% dan Alhamdulillah kita sudah bagus dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," jelasnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa harga-harga cenderung fluktuatif menjelang Nataru. Oleh karena itu, program seperti pasar murah dan intervensi distribusi pangan harus dimaksimalkan.
Teguh juga menekankan pentingnya sinergi antara instansi terkait untuk menjamin distribusi pangan tidak terganggu, terutama di wilayah terdampak bencana.
Peserta High Level Meeting di kabupaten Mojokerto-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-
"Peran dari TPID sangat butuh dukungan dari Bulog selaku stabilisator harga di kabupaten Mojokerto, saya minta ini juga menjadi titik perhatian jangan sampai nanti dinamika ini terpengaruh terkait beberapa di Pemerintah Kabupaten Mojokerto," pungkasnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah direncanakan TPID, Kabupaten Mojokerto optimistis dapat menjaga kestabilan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru 2025.
Sinergi lintas sektor menjadi kunci utama untuk mengatasi potensi inflasi dan menjaga kesejahteraan masyarakat.