Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Pemerintah Kabupaten Mojokerto (Pemkab) Mojokerto menutup sementara pasar hewan di wilayah tersebut selama 14 hari akibat meningkatnya penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Tutik Suryaningdyah menjelaskan, penutuapan pasar hewan di Kabupaten Mojokerto selama 14 hari, mulai 15 sampai 28 Januari 2025.
"Ada 7 pasar hewan ditutup sementara, pasar hewan di Pandanarum, Ngrame, Sumbertebu, Pohjejer, Mojodadi, Berat Kulon, dan Karangdiyeng," katanya, Kamis, 16 Januari 2025.
Petugas dari Dispertan Kabupaten Mojokerto saat melakukan vaksinasi.- Foto: dok. Dispertan Kabupaten Mojokerto.-
Sesuai Surat Edaran (SE) dari Menteri Pertanian dalam rangka mencegah dan mengendalikan penyebaran PMK, mengingat pasar hewan merupakan salah satu tempat potensial penularan penyakit tersebut.
"Pasar hewan merupakan tempat berkumpulnya pedagang dan ternak berasal dari berbagai daerah, jadi itu salah satu sumber penularan PMK, penutupan sementara untuk memutus mata rantai penularan PMK," jelasnya.
BACA JUGA:Menyusuri Jejak Sejarah Kejayaan Kerajaan Majapahit di Desa Wisata Kampung Majapahit
BACA JUGA:PMI Kota Mojokerto Gelar Aksi Kemanusiaan, Bulan Donor Darah Berhadiah
Selama penutupan, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan dibantu BPBD Kabupaten Mojokerto, dan melakukan kegiatan vaksinasi PMK. Jumlah vaksin Aphthovet yang dimiliki Dispertan Mojokerto saat Ini ada 3.500 dosis.
Ratusan Sapi di Mojokerto Terinfeksi PMK- Foto: dok. Dispertan Kabupaten Mojokerto.-
"Kami melakukan vaksinasi jenis Aphthovetdi Dusun Ngrayung, Desa Segunung, Dlanggu. Jumlah sasaran 15 peternak dengan rincian 28 ekor sapi, 16 ekor kambing dengan pemakaian vaksin 44 dosis," bebernya.
Perlu diketahui, jumlah sapi terpapar PMK di Kabupaten Mojokerto per 16 Januari 2025 mencapai 357 dengan rincian 18 ekor sapi mati, 14 ekor dipotong paksa, 302 ekor sembuh dan 17 ekor masih sakit.