Mojokerto, diswaymojokerto.id – Kota Mojokerto berhasil meraih penghargaan dengan nilai Sistem Pengendalian Internal (SPI) tertinggi kedua se-Jawa Timur, berdasarkan hasil evaluasi terbaru dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam penilaian tersebut, dua dimensi utama yang dinilai, yaitu Transparansi dan Trading in Influence (Perdagangan Pengaruh), menjadi faktor penentu yang membawa Kota Mojokerto menempati posisi kedua dengan capaian yang sangat menggembirakan.
Penjabat Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas pencapaian ini.
Ia menyampaikan, keberhasilan ini merupakan hasil dari komitmen kuat pemerintah Kota Mojokerto dalam menerapkan prinsip transparansi dan pengendalian terhadap pengaruh yang tidak sehat dalam pengambilan keputusan publik.
BACA JUGA:Polwan Mojokerto Bakar Suaminya Hingga Meninggal Divonis Hakim 4 Tahun Penjara
“Keberhasilan kami dalam mencapai nilai SPI tertinggi kedua di Jawa Timur ini tidak lepas dari upaya yang terus kami lakukan untuk memastikan bahwa setiap proses dan kebijakan yang diambil oleh Pemkot Mojokerto,'' kata mas Pj Wali Kota, Kamis 23 Januari 2025.
Menurut mas Pj, dengan orkestrasi yang tepat dibawah arahan Sekda sehingga mampu mengharmonisasi seluruh kepala OPD termasuk juga peran penting Inspektorat sebagai pengampu.
Pj Wali Kota menjelaskan, dimensi Trading in Influence (perdagangan pengaruh), yang merupakan salah satu faktor penting dalam penilaian SPI, menjadi fokus utama dalam penerapan sistem pengendalian internal di Kota Mojokerto.
Dengan adanya pengawasan ketat dan mekanisme pelaporan yang efektif, Pemkot Mojokerto berusaha meminimalisir praktek-praktek penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan masyarakat dan merusak integritas pemerintahan.
“Kami terus berkomitmen untuk menjaga agar setiap keputusan yang diambil tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Kami berusaha untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari praktek-praktek yang merugikan, termasuk perdagangan pengaruh,” tambahnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa Pemkot Mojokerto tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga berkomitmen membangun sistem pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Sebagai bagian dari pencapaian tersebut, berbagai inisiatif telah dilakukan, mulai dari penyederhanaan birokrasi, peningkatan layanan publik, hingga pelaksanaan audit internal yang lebih ketat.
BACA JUGA:Pekerja Proyek di Mojokerto Jadi Kurir Narkoba, Tergiur Imbalan Rp 2 Juta
BACA JUGA:Awal Tahun 2025, Tujuh Tersangka Kasus Narkoba Diamankan Polres Mojokerto Kota