Jalur Pendakian Gunung Penanggungan Ditutup Sementara Akibat Cuaca Ekstrem

Sabtu 01-02-2025,19:58 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Diswaymojokerto.id -  Seluruh jalur pendakian Gunung Penanggungan resmi ditutup sementara akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan Jawa Timur, khususnya Mojokerto dan Pasuruan.  

Kepala RPH Trawas, Sukirno mengatakan, penutupan ini mulai berlaku sejak Kamis, 30 Januari 2025. Keputusan tersebut tertuang dalam surat pemberitahuan dikeluarkan oleh Perhutani KPH Pasuruan.  

Penutupan berlaku untuk seluruh jalur pendakian, termasuk jalur Tamiajeng, Kedungudi, dan Jolotundo di Kecamatan Trawas, serta jalur Kunjorowesi di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, dan jalur di wilayah Pasuruan.  

"Penutupan ini berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kondisi cuaca saat ini cukup ekstrem dengan angin kencang dan hujan lebat yang meningkatkan risiko badai di puncak gunung," ujarnya, Sabtu, 1 Februari 2025. 

BACA JUGA:4 Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto Tewas di Pantai Drini, Komnas PA Jatim Dorong Proses Hukum 

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Mojokerto menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem periode 27 Januari - 5 Februari 2025. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, berdasarkan pengamatan dari BMKG Juanda, potensi cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur salah satunya Mojokerto.

"Dampak dari cuaca tersebut mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es," terangnya. 

BACA JUGA:Firmanda Pulang Langsung Dimandikan Air Kembang. Siswa SMPN 7 Mojokerto Korban Selamat Tragedi Pantai Drini

BACA JUGA:Pemprov Jatim Pastikan Evaluasi Program Outing Class Usai Tragedi Menimpa Rombongan SMPN 7 Mojokerto

Saat ini wilayah Jawa Timur berada di musim hujan dan sebagian besar wilayah sudah memasuki puncak musim hujan. Berdasarkan peta prediksi puncak musim hujan 2024/2025 dari Stasiun Klimatologi Jawa Timur, sebagian wilayah Jawa Timur sudah memasuki puncak musim hujan terutama di wilayah JawaTimur bagian barat, utara, dan selatan. 

"Untuk wilayah Jawa Timur bagian tengah dan timur diprediksi pada bulan Februari 2025," ujarnya. 

Adanya fenomena MJO dan gelombang atmosfer Rossby yang diprakirakan melintasi Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur. 

"Kondisi ini didukung dengan aktifnya Monsun Asia, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan," bebernya.

Kategori :