Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Di tengah arus konsumerisme dan gaya hidup serba cepat, muncul sebuah konsep baru yang menawarkan alternatif: YONO.
Akronim dari "You Only Need One," YONO bukan sekadar tren, melainkan sebuah filosofi hidup yang menekankan pada kesederhanaan, kualitas, dan keberlanjutan.
YONO adalah gaya hidup yang mengajak individu untuk fokus pada satu hal yang benar-benar penting dalam setiap aspek kehidupan. Alih-alih mengejar kuantitas, YONO mendorong kualitas.
Dalam konteks barang, ini berarti memilih satu barang berkualitas tinggi daripada banyak barang murahan. Dalam konteks pengalaman, ini berarti menikmati satu pengalaman mendalam daripada banyak pengalaman dangkal.
BACA JUGA:Usai Apel, Wali Kota Tancap Gas Rapat Staf Perdana Ajak Sukseskan Panca Cita dan Asta Cita
YONO muncul sebagai respons terhadap gaya hidup konsumtif yang telah membawa dampak negatif bagi lingkungan dan kesejahteraan individu.
Pola konsumsi berlebihan telah menyebabkan penumpukan sampah, polusi, dan eksploitasi sumber daya alam. Selain itu, gaya hidup serba cepat dan penuh tekanan telah menyebabkan stres, kecemasan, dan kelelahan.
Generasi muda dengan gaya hidup yang konsumtif-Foto : Pinterest (Pita)-
Prinsip-Prinsip YONO
* Fokus pada Kualitas: YONO mengutamakan kualitas di atas kuantitas. Ini berarti memilih barang yang tahan lama, fungsional, dan ramah lingkungan.
* Minimalisme Modern: YONO menganut prinsip minimalisme, tetapi dengan sentuhan modern. Ini berarti memiliki barang yang benar-benar penting dan bermanfaat, serta menata ruang hidup dengan rapi dan efisien.
* Keberlanjutan: YONO peduli pada lingkungan. Ini berarti mengurangi konsumsi, menggunakan barang daur ulang, dan mendukung produk-produk ramah lingkungan.
* Kesadaran Diri: YONO mengajak individu untuk lebih sadar diri dan bijak dalam membuat keputusan. Ini berarti mempertimbangkan kebutuhan dan dampak dari setiap tindakan.
BACA JUGA:DPC GMNI Mojokerto Raya Serukan Kongres Persatuan, Tolak Dualisme DPP