Pemkab Mojokerto telah sepakat bahwa sekolah rakyat akan dimulai dari jenjang SMP terlebih dahulu. Salah satu pertimbangannya, siswa SMP dinilai lebih siap untuk bermukim. Sebab mereka akan diwajibkan tinggal di asrama telah disediakan.
Namun, saat gedung sekolah takyat rampung dibangun, hal serupa akan berlaku di semua jenjang. Mulai dari SD, SMP hingga SMA.
"Karena ini sekolah berasrama. Sementara ini, kalau kami menyadari SD itu kurang cocok. Karena angka partisipasi murni SD ini sudah 100 persen, juga anak SD mohon maaf, kalau tinggal di asrama masih kasihan," tambahnya.
Sedangkan verifikasi dan validasi (verval) yang dilakukan Pemkab Mojokerto menyepakati sekolah rakyat sementara hanya menyasar anak di usia 12 sampai 13 tahun.
"Kami menyasar anak usia 12 sampai 13 tahun dengan harapan yang bakal menjadi siswa sekolah rakyat ini mulai kelas 1 SMP," pungkasnya.