Mojokerto, diswaymojokerto.id – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Pemerintah Kota Mojokerto selama sepekan ke depan, dalam hal ini Dinkes PPKB Kota Mojokerto menggelar pemeriksaan dini kanker serviks dan payudara.
Dalam kegiatan ini Dinkes PPKB menargetkan bisa melakukan pemeriksaan terhadap 270 wanita usia subur di Kota Mojokerto.
Pada peringatan Hari Kartini itu, Pemkot Mojokerto gelar kegiatan edukasi pencegahan kanker bagi kaum perempuan, dengan fokus pada kanker serviks dan kanker payudara.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, terhadap pentingnya deteksi dini dan pola hidup sehat dalam mencegah kanker.
Wali Kota Mojokerto Ika puspitasari dalam menyampaikan bahwa Hari Kartini bukan hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menjadi pengingat akan semangat perjuangan RA Kartini yang terus relevan hingga hari ini.
Ning Ita, Wali Kota Mojokerto memberikan sosialisasi tentang kanker pada peringatan Hari Kartini-Foto : Dinas Kominfo Kota Mojokerto-
"Momentum Hari Kartini memberikan kita semangat untuk mengenang perjuangan pahlawan emansipasi perempuan. Kini, kita bersyukur karena perempuan Indonesia telah mendapatkan kesempatan yang sama di berbagai bidang, berkat perjuangan Kartini di masa lalu," kata Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Ning Ita ini menambahkan bahwa meneladani RA Kartini tidak hanya dalam hal semangat belajar, tetapi juga dalam menjaga kesehatan diri sebagai bentuk tanggung jawab terhadap peran ganda yang diemban oleh perempuan masa kini.
BACA JUGA:Pemkot Targetkan 25% Warga Kota Mengakses Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)
BACA JUGA:BMKG Juanda Ingatkan Masyarakat Jatim, Cuaca Ekstrem hingga 27 April 2025
"Kita sebagai perempuan memiliki tanggung jawab yang luar biasa—sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai perempuan yang berkarir di luar rumah. Maka kita harus sehat agar bisa menjalankan semua peran itu dengan maksimal," jelasnya.
Para peserta sosialisasi tentang kanker -Foto : Dinas Kominfo Kota Mojokerto-
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyoroti fakta bahwa kanker menjadi salah satu pembunuh utama di Indonesia, dengan sekitar 300 orang meninggal setiap harinya, mayoritas adalah perempuan.
Kanker payudara dan kanker serviks menempati urutan teratas penyebab kematian perempuan akibat kanker.
"Kanker adalah penyakit yang bisa dicegah. Kita bisa melakukan berbagai upaya, mulai dari deteksi dini hingga menjaga pola hidup sehat. Yang paling mengenal tubuh kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Dokter mungkin bisa mengobati, tetapi proses kesembuhan tetap bergantung pada diri kita sendiri, terutama pada bagaimana hati kita menghadirkan siapa yang layak kita mintai kesembuhan," tambahnya.