Melihat Perayaan Hari Waisak 2025 di Vihara Mojopahit Mojokerto dengan Khidmat

Selasa 13-05-2025,11:53 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Ratusan umat Buddha dari berbagai daerah mengikut perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 di Maha Vihara Mojopahit, Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Senin, 12 Mei 2025 malam. 

Perayaan berlangsung khidmat dan penuh makna, dengan puncak detik-detik Waisak terjadi pada pukul 23.55.59 WIB.

Bagi umat Buddha, Tri Suci Waisak merupakan momentum penting untuk memperingati tiga peristiwa dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan (Satori), dan Parinirvana (wafat). Tahun ini, perayaan mengusung tema “Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju”.

Rangkaian peringatan Waisak di Vihara Mojopahit  dengan Pradaksina (mengelilinginya vihara).  Setelah itu, dilanjut dengan mandi Rupang Bodhisatva (untuk kebersihan batin dari keserakahan, kebencian, dan ketamakan). 


Wakil Bupati Mojokerto saat mengikuti acara Hari Raya Waisak di Vihara Mojopahit.-Foto : Fio Atmaja-

Kemudian puja bakti peringatan Tri Suci Waisak, pesan Waisak/Dhammadesana, menyambut detik detik Waisak pukul 23.55.59 WIB, dan pembagian berkah air suci Waisak. 

Ketua Yayasan Lumbini Maha Vihara Mojopahit, Rudy Budiman, menekankan pentingnya tema kebersamaan dalam konteks kemajuan bangsa.

“Artinya, dengan kebersamaan, tanpa perbedaan, Indonesia akan lebih maju. Dalam situasi saat ini, semangat toleransi sangat dibutuhkan,” ujarnya.

BACA JUGA:Tanggul di Desa Salen Mojokerto Jebol, Persawahan dan Jalan Tergenang Air

BACA JUGA:Libur Panjang Hari Raya Waisak, PT KAI Daop 8 Layani 37.030 Penumpang

Perayaan juga dihadiri Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mojokerto dan sejumlah perwakilan dari agama lain, mencerminkan semangat toleransi dan sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.


Pradaksina (mengelilinginya vihara)-Foto : Fio Atmaja-

Mayoritas umat Buddha hadir berasal dari berbagai daerah seperti Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Jombang, dan Jakarta. Vihara Mojopahit terbuka bagi siapa pun yang ingin beribadah dan bermalam.

Menurutnya tidak ada perbedaan dari perayaan tahun sebelumnya, hanya ada perubahan tema saja. Sedangkan untuk antusias dari tahun kemarin dan tahun ini hampir sama. 

"Kami berpesan untuk umat Buddha, kami adalah Buddha Nusantara tidak ada sekat atau perbedaan yang penting sesuai dengan aturan NKRI dan sesuai tema," tandasnya. 

Kategori :