Perkuat Citra Organisasi 50 Ormas di Mojokerto Diberi Pembekalan Pengelolaan Medsos

Pembekalan dan sosialisasi pengelolaan medsos bagi pengurus Ormas di Kabupaten Mojokerto-Foto : Kominfo Pemkab Mojokerto-
Mojokerto, diswaymojokerto.id – Sebanyak 50 orang peserta dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Mojokerto mengikuti kegiatan “Optimalisasi Media Sosial untuk Penguatan Citra dan Program Organisasi Kemasyarakatan” yang digelar Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Selasa 21 Oktober 2025 di Hotel Arayanna Trawas Mojokerto.
Ke-50 orang peserta itu mendapatkan pembekalan bagaimana mengelolan media sosial secara efektif dan bertanggung jawab. Pemkab Mojokerto terus mendorong organisasi kemasyarakatan (ormas) agar adaptif terhadap perkembangan era digital.
Acara dibuka oleh Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra , sementara narasumber diisi oleh Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Nugraha Budhi Sulistya.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Eddy Taufiq, dalam laporannya menyampaikan, ormas memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial, politik, dan keamanan daerah. Namun, di era digital saat ini, peran tersebut perlu diperkuat melalui penguasaan media sosial.
Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra membuka acara pembekalan pengelolaan medsos bagi Ormas -Foto : Kominfo Pemkab Mojokerto-
“Dalam era digital, media sosial menjadi sarana efektif untuk membangun komunikasi, memperkuat citra, serta memperluas jangkauan program organisasi di tengah masyarakat,” terang Eddy Taufiq.
Menurut Eddy, banyak ormas yang aktif di lapangan namun tidak terlihat karena kurang mempublikasikan kegiatan mereka.
“Jika dikelola dengan baik, media sosial dapat menjadi sarana penting dalam memperluas jangkauan program, memperkuat jejaring, dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap organisasi,” tambahnya.
Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menegaskan, media sosial kini menjadi ruang penting dalam membangun citra organisasi. Ia mengingatkan agar ormas bisa memanfaatkan platform digital secara bijak.
BACA JUGA:Bursa Calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Mojokerto, Hanya Satu Nama Pendaftar
“Dulu kita ikhlas tidak tampak, tetapi sekarang kalau belum ditampakkan di media sosial belum dikatakan bekerja, belum dikatakan berbuat, dan belum dikatakan apa-apa. Beda, ya, pencitraan dengan penguatan citra,” tegasnya.
Menurutnya, pencitraan hanya sekadar menunjukkan sesuatu yang belum tentu dilakukan. Sedangkan penguatan citra adalah publikasi dari kerja nyata. “Penguatan citra di media sosial itu seperti dia sudah bekerja, tetapi untuk menguatkan pekerjaannya dia harus mempublikasikan kinerja yang sudah dilakukan,” jelasnya.
Para peserta pembekalan pengelolaan medsos-Foto : Kominfo Pemkab Mojokerto-
Sumber: