Mojokerto, diswaymojokerto.id – Persatuan Istri Karyawan dan Karyawati Kereta Api (Pikka) sub unit stasiun Mojokerto memperingai Ulang Tahun ke 22 Pikka yang jatuh pada 17 Juli nanti.
Peringatan ulang tahun tersebut digelar di ruang TK YWKA Mojokerto jalan Bhayangkara Mojokerto pada Selasa 8 Juli 2025.
Ketua Pikka Mojokerto Yeti Tri Meylani mengungkapkan, di usianya yang ke 22 ini, Pikka diharapkan bisa menjadi organisasi yang membawa kemajuan bagi semua anggotanya.
‘’Semoga organisasi ini bisa menyatukan anggotanya dalam keberagaman sesuai tema ulang tahun Pikka tahun ini, merajut harmoni membawa kemajuan,’’ ungkap Yeti sapaan ketua Pikka Mojokerto ini.
Anggota Pikka Mojokerto mengikuti kegiatan meronce manik-manik menjadi perhiasan-Foto : Elsa Fifajanti-
Ulang tahun kali ini dirayakan sederhana tapi penuh makna. ‘’Tadi kita sempatkan membuat semacam video yang menandai ulang tahun Pikka, nanti semua anggota bisa mendapatkan video tersebut,’’ terangnya.
Pikka merupakan organisasi yang dibentuk untuk menjalin silaturahmi antar istri karyawan dan karyawati PT Kereta Api Indonesia.
BACA JUGA:Kirab Agung Sri Linggar Kertaningrat Meriahkan Bulan Suro di Bumi Majapahit
Pada peringatan HUT tersebut, Kepala Stasiun Mojokerto, Jemi ikut hadir mengikuti acara. Kepala stasiun yang baru beberapa bulan bertugas di stasiun Mojokerto itu mengungkapkan rasa syukurnya, saat menyaksikan organisasi yang guyub dan rukun itu.
Ibu-ibu Pikka Mojokerto meronce perhiasan -Foto : Elsa Fifajanti-
‘’Di usia Pikka yang makin dewasa saya berharap diikuti kedewasaan semua anggotanya. Saya mohon doa dari ibu-ibu semua, agar PT KA kita jaya sehingga berimplikasi bagi kesejahteraan keluarga kita semua,’’ kata Jemi.
Peringatan HUT Pikka di Mojokerto, selain diisi dengan sedikit pengetahuan tentang keberagaman dan membangun soliditas kebersamaan untuk kemajuan, yang disampaikan oleh Alumni Kursus Lemhanas RI, Elsa Fifajanti, juga diisi dengan kegiatan ketrampilan.
BACA JUGA:30 Pejabat Pemkab Mojokerto Ikuti Jobfit di Surabaya
Ibu-ibu anggota Pikka Mojokerto diajak membuat rangkaian perhiasan kalung, gelang dan cincin dari bermacam-macam manik-manik yang dironce.
Ketua Pikka Mojokerto, Yeti menerima potongan tumpeng-Foto : Elsa Fifajanti-