Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, Prodi Seni Rupa Murni, Abdun Jayssyullah Akbar (24), menggelar pameran seni instalasi bertajuk “Exilium” (Terasingkan) di Cafe Mampir Ngombe, Desa Bendunganjati, Pacet, Mojokerto, sejak 12 - 18 Juli 2025.
Pameran ini menjadi ruang kesaksian personalnya atas pencarian makna “rumah” yang hilang melalui karya seni instalasi yang sarat makna dan pengalaman eksistensial.
Putra pengasuh Villa Doa Sejahtera ,Mukhiddin Al Jubali ini menampilkan instalasi berbentuk rumah kumuh dengan sembilan ruangan seperti jemuran, kamar prostitusi, ruang bermain, dapur, hingga kamar mandi dibangun menggunakan material seperti kayu lapuk, besi karat, tali usang, dan serpihan tak bernama.
Kondisi dalam ruangan rumah yang fi tampilkan dalam senin rupa instalasi bertemakan Exilium (terasingkan). -Foto : Fio Atmaja-
Bagi Aje, panggilan akrabnya, bahan-bahan tersebut bukan simbol kehancuran, melainkan peta waktu dan tubuh yang menua, namun tetap bernyawa.
“Karya instalasi ini membawa kenangan saat saya pernah meninggalkan rumah, saya ingin menemukan arti rumah. Kenangan itu saya aplikasikan dalam karya ini,” ujarnya, Jumat, 18 Juli 2025.
BACA JUGA:Perempuan Diciduk Polisi Usai Cabuli Sesama Jenis dengan Kekerasan di Kamar Kos Mojokerto
Karya ini terinspirasi dari pengalaman masa kecil Aje yang sempat meninggalkan rumah pada 2012–2013 ketika masih duduk di kelas IV MI.
Ia sempat tinggal di kawasan eks prostitusi Balong Cangkring (BC), Pulorejo, Kota Mojokerto. Meski berada di lingkungan marginal, ia justru menemukan makna kehangatan dan harmoni keluarga yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Kondisi dalam ruangan rumah yang fi tampilkan dalam senin rupa instalasi bertemakan Exilium (terasingkan). -Foto : Fio Atmaja-
“Di kawasan itu, saya merasa benar-benar menemukan arti rumah. Walaupun tempatnya keras, tapi di sana saya merasakan kebersamaan yang tidak saya dapatkan di rumah,” ucapnya.
Lewat karya seni tersebut, ia mengajak pengunjung untuk tidak masuk lewat pintu depan yang megah, tetapi lewat pintu samping jalan yang lembab, retak, dan sunyi.
BACA JUGA:21.000 Warga Jombang Rawan Kehilangan Fasilitas Jamkes Gratis
BACA JUGA:Edukasi Tumbuh Kembang Siswa, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Sosialisasi Pencegahan Stunting