Bagi Ridwan, perjalanan jauh dari Gresik terbayar lunas. “Kalau ikut upacara di kota mungkin biasa saja. Tapi di sini, rasanya beda. Ada perjuangan, ada kebersamaan, dan ada kebanggaan,” katanya.
Malam itu Gunung Penanggungan penuh manusia. Pagi harinya ia dipeluk oleh Merah Putih. Seribu meter panjangnya. Bukan hanya kain, tapi simbol dari cinta yang tak habis-habisnya pada negeri ini.
BACA JUGA:Polisi Gelar Upacara Bendera di Tengah Simpang Lima Kenanten Mojokerto
BACA JUGA:Hari Kemerdekaan ke - 80 RI, 817 Napi Lapas Mojokerto Memperoleh Remisi
Dan mungkin di situlah letak kemerdekaan: bukan hanya soal angka 17 Agustus, tapi tentang bagaimana kita memilih tempat berdiri ketika bendera dikibarkan. Di lapangan desa, di istana negara, atau di puncak Penanggungan dengan Merah Putih raksasa yang membentang megah.