Pada zaman revolusi jalur itu sempat dirusak oleh para pejuang republik. Tahun 1947 Belanda memperbaiki kembali rel yang dirusak tersebut dan jalur itu dihidupkan lagi. Hingga tahun 1950-an masih ada kereta api yang berjalan disana.
BACA JUGA:Film Sukma: Ketika Obsesi Kecantikan Berbalut Teror Cermin Antik
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem di Mojokerto pada 10 - 17 September 2025
"Stasiun Lespadangan tidak lagi melayani penumpang saat jalur ditutup permanen pada pertengahan tahun 1950-an. Rel masih digunakan hanya untuk angkutan barang khususnya pasir untuk pembangunan kota Surabaya hingga pertengahan tahun 1960-an," bebernya.
Kini, bangunan bekas Stasiun Lespadangan masih berdiri meski dalam kondisi memprihatinkan. Papan bertuliskan milik KAI Daop 8 Surabaya terpasang di area stasiun yang menjadi satu-satunya saksi sejarah keberadaan perusahaan kereta api swasta OJS di Mojokerto.