Mojokerto, mojokerto.disway.id - Harga beras di 18 Kecamatan Kabupaten Mojokerto diklaim mengalami penurunan hingga harga terendah.
Sebelumnya harga beras medium mengalami kenaikan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah. Namun intervensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui operasi pasar mulai menunjukkan hasil.
Berdasarkan pantauan Disway Mojokerto harga beras jenis IR 64 medium turun secara bertahap. Saat ini, rata-rata di 20 pasar yang tersebar di 18 kecamatan, harganya Rp 12.193 per kilogram dengan harga terendah Rp 10.900 per kilogram dan tertinggi Rp 13.650 per kilogram.
"Benar harga beras medium berangsur turun, meski belum signifikan. Dibulan Oktober ini trennya turun dibandingkan bulan September," ucap Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto, Iwan Abdillah, Kamis (2/11/2023).
Baca Juga: Harga Beras IR 64 Melebihi HET, Pemkot Mojokerto Tindaklanjuti Penyebab Kenaikan Harga
Menurutnya, turunnya harga beras ini upaya dari Pemkab Mojokerto bersama Bulog maupun stakeholder, baik melalui operasi pasar atau perluasan Toko Pangan Kita (TPK).
"Kami juga membuka operasi pasar beras premium bekerjasama dengan Wilmar, hasilnya masyarakat banyak membeli beras premium karena dinilai murah," ujarnya.
Dalam operasi pasar beras premium, Pemkab Mojokerto bersama perusahaan memproduksi beras menggelontorkan 50 ton ke masyarakat secara bertahap.
"Operasi pasar ini kami buka dari 24 Oktober - 23 November di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Tiap kecamatan akan kami pasok 3 ton beras premium," bebernya.
Beras premium yang dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET) ini bagian dari kontribusi perusahaan yang dilibatkan di Kabupaten Mojokerto.
Harga beras premium di jual saat operasi pasar yakni, Rp 12,5 ribu per kilogram, dan untuk kemasan 5 kilo gramnya Rp 62,5 ribu.
Iwan menambahkan, nantinya pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perbedaan beras medium dan premium yang ada di pasaran.
"Ini kami lakukan karena harga beras medium di pasaran saat ini tidak ada, yang ada di pasaran beras SPHP Bulog dan beras premium, jadi masyarakat haru tahu perbedaan nya," imbuhnya.
Meskipun ada penurunan belum signifikan, ia tetap menghimbau agar tetap mewaspadai inflasi daerah seiring kemarau dan dampak el Nino masih belum berakhir.