Harga Beras IR 64 Melebihi HET, Pemkot Mojokerto Tindaklanjuti Penyebab Kenaikan Harga
Harga beras di Kota Mojokerto naik di atas HET yang ditetapkan Pemerintah. -(Foto : Fio Atmaja)-
MOJOKERTO, mojokerto.disway.id - Harga beras di Indonesia kini tengah menjadi perhatian serius, termasuk di Kota Mojokerto. Di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, harga beras IR 64 medium mencapai Rp 13.500 hingga Rp 13.500 per kilogram, sementara harga beras IR 64 premium mencapai Rp 14.000 per kilogram.
Harga-harga tersebut jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10.900 beras medium, sedangkan beras IR64 premium Rp 13.900 per kilogram,
Plt Kepala Bidang Perekonomian Setda Kota Mojokerto, Muraji, menyampaikan bahwa masalah harga beras merupakan masalah nasional juga berdampak di Kota Mojokerto. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya secara rutin menggelar rapat bersama instansi terkait.
"Setiap hari Senin, kami melakukan pemantauan perkembangan inflasi secara nasional bersama, Inspektorat Kota Mojokerto, Diskopukmperindag Kota Mojokerto, dan bagian perekonomian," ungkapnya, Senin (25/9/2023).
Menurutnya, terkait langkah akan diambil selanjutnya tergantung situasi berkembang dan tentunya melalui petunjuk dari wali kota. Memang ada beberapa penyebab beras naik, salah satunya harga gabah naik.
"Hasil panen minim, terutama karena bukan puncak musim panen membuat harga gabah turut naik juga," katanya.
Selain itu, upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan melakukan program tanam padi serentak di musim kemarau. Hal itu sangat memungkinkan karena drainase di Kota Mojokerto dapat dimanfaatkan untuk penyiraman persawahan.
"Sebelumnya kami telah berupaya menyampaikan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto untuk memacu kelompok tani agar segera menanam padi atau istilahnya melakukan percepatan penanaman padi, dan akan memberikan bantuan berupa pompa air menambah pasokan air di sawah," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Perdagangan Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Heri Setiyawan, menjelaskan bahwa sebelumnya pemerintah telah bekerja sama dengan Bulog dan penggilingan untuk mengatasi kenaikan harga beras.
"Kalau dari penggilingan harga gabah memang sudah mahal, ada sampai Rp 7. 000 per kilo gabah kering," terangnya.
Namun saat ini sudah tersedia 350.000 ton beras Bulog di jawa timur, dengan membanjiri pasar - pasar 156 pasar di Jawa Timur termasuk di kota Mojokerto ada di Pasar Tanjung Anyar dan Prajurit Kulon.
"Setiap dua hari kami cek ke TPK pasar. Kalau habis langsung kami kirim dan menyesuaikan jadwal saja," bebernya.
Rencananya, akan dilakukan operasi pasar murah dengan menggunakan kupon sudah dibagikan di tiap kelurahan dan akan diatur hingga tingkat RT dan RW, sehingga stok dan distribusi beras dapat lebih terkendali.
Sumber: