HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Kenaikan Harga Gabah Berdampak Langsung pada Harga Beras di Kota Mojokerto

Kenaikan Harga Gabah Berdampak Langsung pada Harga Beras di Kota Mojokerto

Petani memanen padi di sawah saat harga gabah dan beras naik-Fio Atmaja-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Pasca panen raya padi yang terjadi antara bulan Februari dan  Maret, kondisi harga beras hingga saat ini masih tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Mahalnya harga beras tersebut tak menutup kemungkinan akan terjadi kelangkaan beras yang disebabkan beberapa faktor, salah satunya harga gabah padi ikut naik.

Kenaikan harga beras bukan hanya terjadi di daerah namun saat ini sudah menjadi isu nasional yang banyak di perbincangkan di mana - mana

Seperti halnya di Kota Mojokerto, harga gabah di penggilingan  mengalami kenaikan di angka Rp 7.400 - 8000 gabah kering siap giling.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto, Mochammad Hekamarta Fanani, menjelaskan bahwa saat ini memang harga gabah masih tinggi, jadi akhirnya kenapa harga beras mengalami kenaikan.

"Kenaikan harga gabah memang sangat menguntungkan bagi petani namun di sisi lain kenaikan gabah otomatis juga berdampak pada produktivitas beras yang akhirnya timbul kenaikan harga beras," terang Heka, Sabtu (7/10/2023).

Menurutnya, sebagian beras yang ada di Kota Mojokerto mayoritas dari luar Kota Mojokerto. Di Kota Mojokerto penggilingan gabah ada dua - tiga tempat."Karena Kota Mojokerto bukan penghasil beras seperti Kabupaten Mojokerto," katanya.

Pihaknya dalam mengatasi inflasi kenaikan beras juga telah menggandeng pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menunjang program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras dari bulog ke pasaran.

"Bukan hanya Bulog, kami juga berkolaborasi dengan Diskopukmperindag Kota Mojokerto untuk mengatasi harga beras di pasaran yang mahal salah satunya dengan menggelar operasi pasar," ujarnya.

Selain itu pihaknya juga menyalurkan bantuan dari Bapanas.Penyaluran bantuan dari pemerintah pusat tersebut, yaitu untuk mengatasi lonjakan harga beras di pasaran sehingga berdampak pada keluarga ekonomi miskin.

"Kemarin kami sudah menyalurkan bantuan kepada 7.781 keluarga penerima manfaat (KPM) di daerah Kota Mojokerto guna mengatasi lonjakan harga beras," bebernya.

Heka menambahkan, terkait dengan gerakan tanam padi di musim kemarau, pihaknya mengupayakan para petani agar menanam padi di luar musim hujan ini. Tujuannya untuk mengatasi masalah inflasi yang mempengaruhi harga beras di wilayah Kota Mojokerto.

"Ini langkah jangka panjang, kalau sekarang kan sudah inflasi, jadi kami tetap mengandalkan bantuan beras dari Bulog," imbuhnya.

Perlu diketahui Kota Mojokerto meskipun bukan wilayah sawah tadah hujan, tetapi merupakan wilayah sawah irigasi.

Sumber:

b