Jalan jalan cuan bersama Dahlan Iskan

Cegah Kecelakaan, Benteng Penyelamat di Tikungan Gotekan Mojokerto Kembali Direvitalisasi

Cegah Kecelakaan, Benteng Penyelamat di Tikungan Gotekan Mojokerto Kembali Direvitalisasi

FPRB Kabupaten Mojokerto saat melakukan revitalisasi sekam baru di jalur penyelamat tikungan gotekan, Pacet, Mojokerto. -Foto : dok relawan-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Mojokerto kembali melakukan revitalisasi benteng penyelamat di tikungan Gotekan, Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Kamis, 9 Oktober 2025 pagi. 

Sebanyak 500 sak sekam baru dipasang untuk memperkuat bantalan pengaman bagi kendaraan yang mengalami rem blong di jalur Pacet–Cangar.

Benteng sekam ini dipasang untuk mencegah dan meminimalisir korban kecelakaan akibat rem blong di jalur yang kerap memakan korban tersebut. Proses revitalisasi melibatkan relawan lintas komunitas dengan dukungan BPBD, Basarnas, dan kepolisian setempat.


Sebanyak 500 sak sekam baru dipasang untuk memperkuat bantalan pengaman bagi kendaraan yang mengalami rem blong di jalur Pacet–Cangar.-Foto : dok relawan-

Ketua FPRB Mojokerto, Saiful Anam menjelaskan, tumpukan sekam dalam karung berfungsi sebagai bantalan alami yang mampu menyerap energi benturan kendaraan. “Benteng sekam ini sudah menyelamatkan banyak nyawa. Kami berkomitmen untuk terus menjaganya,” ujarnya.

Perawatan benteng sekam dilakukan tanpa jadwal khusus. Menurut Anam, relawan biasanya berjaga setiap akhir pekan untuk memantau sekaligus merawat tumpukan sekam. “Setiap Sabtu-Minggu biasanya ada relawan yang jaga. Jadi sambil patroli, kita sekalian rawat bentengnya,” ucapnya.

BACA JUGA:Hujan Angin, Beringin Tumbang di SMAN 2 Mojokerto, 5 Motor Tertimpa, Perpustakaan Terdampak

BACA JUGA:Puluhan Rumah Rusak Diterjang Hujan dan Angin Kencang di Mojokerto

Benteng sekam di tikungan Gotekan telah ada sejak 2013–2014. Awalnya relawan berjaga di Rest Area AMD. Namun, seiring meningkatnya lalu lintas di jalur Cangar–Pacet, kasus rem blong makin sering terjadi.

“Dulu kita coba berbagai cara, mulai dari pasir, tongkol jagung, limbah sepon, sampai ban bekas, sebagai jalur penyelamat. Tapi yang paling efektif dan aman ternyata tumpukan sekam ini,” pungkasnya.

 

Sumber: