Tinjau Proyek Mewlafor, Tim UNIDO Kunjungi SDN Pandan dan PPLH Seloliman
Cristian Susan dan Salil Dutt dari UNIDO bersama tim Proyek Mewlafor Kemenrtian Kehutanan dan Andung A Kurniawan dari Disway Mojokerto (paling kanan) mewakili Aliansi Air Majapawitra meninjau penanaman pohon di hutan di Dusun Janjing, Desa Seloliman, Keca-dok Disway Mojokerto-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Tim UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) mengunjungi SDN Pandan, di Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, dan PPLH Seloliman, Jumat, 19 Desember 2025. Hal itu sebagai salah satu bagian kegiatan peninjauan Proyek Mewlafor (Maintaining Enhancing Wateryield through Land and Forest Rehabilitation) Kementerian Kehutanan yang didanai UNIDO dari Program (Global Environment Facility) GEF 7.
Tim UNIDO yang terdiri dari Cristian Susan, Salil Dutt, dan Shasha, didampimgi Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (PEPDAS) Kementerian Kehutanan, Nurul Iftitah, dan tim pelaksana Proyek Mewlafor di Kabupaten Mojokerto.
Di SDN Pandan di Desa Pandanarum, Tim UNIDO bersama rombongan Tim Mewlafor dari Kementerian Kehutanan, dan Disway Mojokerto mewakili Aliansi Air Majapawitra, diterima Kepala SDN Pandan, Supono, para guru dan siswa SDN Pandanarum. Supono menyambut perwakilan UNIDO, Cristian Sudan dan Salil Dutt dengan memberikan selendang dan blangkon untuk dikenakan.

Cristian Susan (mengenakan blangkon, di laytar belakang Salil Dutt) dari UNIDO mencoba membuat lubang bipori menggunakan alat bor pemberian Proyek Mewlafor di SDN Pandan, Kecamatan Pacet, Jumat, 19 Desember 2025.-andung - disway mojokerto-
‘’Selamat datang di SDN Pandan. Kami menyampaikan terima kasih sebeesar-besarnya ats bantuan dari Proyek Mewlafor berupa biopori dan sumur resapan. Ini sangat membantu sekolah kami yang baru lolos seleksi dan mendapat penghargaan sebagai sekolah adwiyata kabupaten,’’ kata Supono.
BACA JUGA:Peringatan Hari Ibu di Kota Mojokerto, Berikan Santunan Yatim dan Pengemudi Ojenk Online Perempuan
BACA JUGA:PMI Jember Kirim 100 Kantong Darah ke Sumatera melalui Fly Jaya
Biopori ini sangat membantu pembelajatan anak-anak mengenai pemeliharaan lingkungan, terutama bisa mengurangi genanag air di halamnan sekolah kalua terjadi hujan. Selain itu, lubang biopori juga bisa sebagai pembelajaran para siswa membuat pupuk kompos secara alami dari daun-daun kering yang dimasukkan ke dalam lubang biopori.
Rombongan kemudian menyaksikan demonstrasi pembuatan biopori oleh para siswa di halmaan sekolah. Pada kesempetan itu Cristian Sudan dan Salil Dutt sempat mencoba membuat lubang biopori menggunakan bor pemberian Proyek Mewlafor.
Selain melihat pembuatan lubang biopori, rombongan UNIDO juga menyaksikan pembalajaran tentang leingkungan menggunakan Brantas Box, modul pembalajaran mengenai lingkungan yang dikemas dalam sebuah kotak yag berbisi berbagai macam model buku dan alat peraga. Para siswa terlihat senang belajar menggunakan aat peraga yang dikemas menarik dlaam Brantas Box.

Perwakilan UNDO (Cristian Susan dan Salil Dutt) melihat pembelajaran menggunakan Brantas Box di SDN Pandan, Kecamatan Pacet.-andung - disway mojokerto-
Dalam dialog dengan rombongan UNIDO, Kepala SDN bersama tim SDN Pandan menyampaikan biopori dan sumur resapan sangat membantu pembelajaran terhadap para siswa dan megurangi genangan air di halaman. Karena itu Supono, sempat menyampaikan usulan penambahan lubang biopori, karena halaman sekolah masih cukup luas dan bisa menampung lubang biopori lebih banyak.
BACA JUGA:Perbaikan Stadion Gajah Mada Mojosari Difokuskan pada Drainase, Tribun dan Pavingisasi
BACA JUGA:Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Mojokerto Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Daerah
Usulan itupun ditanggapi Direktur Perencanaan, Eavaluasi, dan Pengelolaan DAS (PEPDAS) Kementerian Kehutanan, Nurul Iftitah. ‘’Kami perhatikan pak, nanti kami coba lihat stok yang ada di Proyek Mewlafor. Bisa diambilklan dari sekolah yang belum memanfaatkan kuota biopori yang diberikan,’’ katanya.
Sementara itu Cristian Susan menyampaikan terima kasih atas sambutan dan memberikan apresiasi atas penggunaan biopori pembalajaran langsung menggunakan Brantas Box. ‘’Ini sangat menarik. Kami berharap pembelajaran mengenai lingkungan yang diberikan di sekolah bisa ditularkan oleh para siswa di rumah,’’ katanya.
Usai mengunjungi SDN Pandan, rombongan kemudian menuju PPLH Seloliman untuk melihat hasil penanaman bibit yang dibagikan dalam Proyek Mewlafor. Rombongan meninjau lokasi penananam pohon oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Kendalisodo di hutan di Dusun Janjing, Desa Seloliman, Kecanatan Trawas.
Di lokasi tanam di dalam hutan yang ditempuh menggunakan sepeda motor melalui jalan setapak dan berada di lereng bukit itu, rombongan melihat tanaman Petai yang ditanam kelompok tani. Dari peninjauan tersebut, penananam diharapkan bisa membantu mengurangi degradasi lahan, sekaligus membantu peningkatan ekonomi anggota KTH.
BACA JUGA:Ekspor Serentak di 8 Kota, Wamen Perdagangan Berangkatkan Ekspor PT LNK ke Malaysia
Cristian dan Salil menyampaikan harapannya selama proyek Mewlafor berjalan bisa dilihat hasilnya secara fisik maupun dampaknya untuk lingkungan. Dia menyampaikan keinginannya tahun depan ketika meninjau lagi sudah bisa melihat hasil lebih bagus lagi dari tanam pohon bukan kayu (HHBK) di lokasi tersebut.
Sumber:
