banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Wolbachia: Mengubah Paradigma dalam Pengendalian Penyakit Arbovirus

Wolbachia: Mengubah Paradigma dalam Pengendalian Penyakit Arbovirus

- Kolonel Laut (K) DR. dr. Hisnindarsyah, SpKL. Subsp.KT(K),SE., M.Kes., MH., C.FEM, FISQua, FRSPH (kanan) dan - DR. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep.Ns, M.Kep, FISQua, FRSPH, FIHFAA (kiri)-Dok dr Hisnindarsyah for Disway Mojokerto-

Sudah Diuji sebagai Alternatif dalam Pengendalian Penyakit yang Ditularkan Nyamuk


oleh :

Kolonel Laut (K) DR. dr. Hisnindarsyah, SpKL. Subsp.KT(K),SE., M.Kes., MH., C.FEM, FISQua, FRSPH
- DR. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep.Ns, M.Kep, FISQua, FRSPH, FIHFAA

 

Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan malaria, telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan penderitaan yang besar dan bahkan kematian. 

 

Saat ini, pengendalian vektor nyamuk merupakan pendekatan utama dalam upaya pencegahan penyakit ini. Namun, penggunaan insektisida telah menyebabkan resistensi yang semakin meningkat. 

 

Di sisi lain, pengembangan vaksin yang efektif masih menjadi tantangan besar. Dalam konteks ini, penelitian mengenai penggunaan bakteri Wolbachia sebagai alat kontrol vektor nyamuk telah menunjukkan hasil yang menjanjikan.

 

Wolbachia adalah bakteri endosimbion yang dapat menginfeksi nyamuk dan memiliki potensi untuk menghambat perkembangan virus serta parasit dalam nyamuk tersebut. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika nyamuk Aedes aegypti membawa Wolbachia, bakteri ini bersaing dengan virus-virus seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning. 

 

Hal ini mengakibatkan penurunan kemampuan virus untuk berkembang biak dalam nyamuk, sehingga mengurangi risiko penularan penyakit dari nyamuk ke manusia. Dalam konteks ini, penggunaan Wolbachia telah diuji sebagai alternatif dalam pengendalian penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

 

Hasil penelitian yang diungkapkan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa penggunaan Wolbachia dapat mengurangi insiden penyakit demam dengue yang bergejala secara signifikan. Penelitian lapangan di Yogyakarta, Indonesia, menunjukkan insiden demam dengue yang bergejala lebih rendah di wilayah yang mendapat intervensi dengan nyamuk Aides Aegypti yang terinfeksi Wolbachia dibandingkan dengan wilayah kontrol. 

 

Perlindungan yang diberikan oleh intervensi ini sekitar 77.1%, dengan efikasi yang serupa terhadap keempat serotipe virus dengue. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa peserta yang tinggal di wilayah intervensi memiliki tingkat perlindungan yang lebih tinggi, yaitu sekitar 86.2%. 

 

Hasil ini menggambarkan potensi besar dari penggunaan Wolbachia dalam mengendalikan penularan penyakit demam dengue. Selain itu juga memiliki dampak positif pada kesehatan masyarakat.

 

Namun, penting untuk dicatat, bahwa penggunaan Wolbachia tidak hanya memiliki manfaat dalam pengendalian penyakit demam dengue. Studi lain telah menunjukkan bahwa Wolbachia juga dapat mengurangi penularan virus chikungunya dan Zika. 

 

Hal ini menunjukkan potensi penggunaan Wolbachia sebagai alat pengendalian penyakit yang lebih luas dalam kelompok arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk.

 

Selain manfaat pengurangan insiden penyakit, penggunaan Wolbachia juga dianggap sebagai pendekatan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan insektisida. Penggunaan insektisida dalam jangka panjang telah menyebabkan resistensi yang semakin meningkat pada nyamuk, yang dapat mengurangi efektivitas pengendalian vektor. 

 

Wolbachia, sebagai bakteri yang diwariskan secara maternal, memiliki potensi untuk menyebar melalui populasi nyamuk secara alami tanpa melibatkan penggunaan insektisida berbahaya. Ini mengurangi risiko perkembangan resistensi terhadap Wolbachia.

 

Namun, terlepas dari manfaat besar yang ditawarkan oleh penggunaan Wolbachia, masih ada beberapa kendala yang harus diatasi. Salah satunya adalah kemungkinan adaptasi virus terhadap tekanan antiviral yang diberikan oleh Wolbachia. 

 

Oleh karena itu, pengawasan jangka panjang terhadap virus yang tahan terhadap Wolbachia seharusnya menjadi komponen integral dari program pengendalian. Selain itu, perlu mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesejahteraan manusia dalam penggunaan Wolbachia. 

 

Meskipun penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada bukti penularan Wolbachia ke spesies lain dan manusia. Meskipun demikian tetap perlu melakukan pemantauan dan penelitian lanjutan untuk memastikan keamanan sepenuhnya.

 

Dalam hal ini, ada beberapa pendapat dari filsuf dan teori ahli yang relevan. Pertama, kita dapat merujuk pada konsep etika dalam pengembangan teknologi yang dapat memengaruhi alam dan lingkungan. 

 

Filsuf lingkungan seperti Aldo Leopold dan Arne Naess telah mengembangkan gagasan tentang "etika lingkungan". Gagasan ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan manusia terhadap alam. 

 

Dalam hal ini, penggunaan Wolbachia sebagai alat pengendalian vektor nyamuk dapat dipandang sebagai upaya untuk memperbaiki keseimbangan ekosistem. Disamping itu juga melindungi kesehatan manusia.

 

Selain itu, teori ahli dalam bidang epidemiologi dan pengendalian penyakit seperti David Heymann telah mengemukakan bahwa pendekatan pengendalian penyakit yang efektif harus mencakup upaya yang komprehensif. Termasuk penggunaan berbagai alat dan strategi. Dalam hal ini penggunaan Wolbachia dapat menjadi salah satu alat penting dalam repertoar pengendalian penyakit yang lebih luas.

 

Berdasarkan hasil penelitan yang telah diungkapkan, penggunaan Wolbachia sebagai alat pengendalian penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, menunjukkan potensi besar dalam mengurangi insiden penyakit. Selain itu juga memiliki dampak positif pada kesehatan masyarakat. 

 

Meskipun demikian tetap penting untuk terus melakukan penelitian dan pemantauan. Hal itu untuk memahami dampak jangka panjang penggunaan Wolbachia dan memastikan keamanannya.

 

Selain itu, pendekatan ini harus dilihat dalam paradigma yang lebih luas. Termasuk etika lingkungan dan pemikiran dari para filsuf serta teori ahli dalam bidang pengendalian penyakit. 

 

Dengan demikian, penggunaan Wolbachia dapat menjadi salah satu komponen penting dalam upaya global untuk mengendalikan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan melindungi kesehatan manusia serta menjaga keseimbangan ekosistem alam (Salam LAFKI). (*)

Sumber:

b