50 KPM di Jetis Ikuti Pelaksanaan Bulik Soima, Terkait Pola Hidup Sehat
Pemkab Mojokerto terus menggencarkan program Bulik Soima kepada Keluarga Penerima Manfaat program Kementrian Sosial-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus menggencarkan program Tilik Deso Mirsani Masyarakat (Bulik Soima). Kali ini, Pelaksanaan Bulik Soima berlangsung di Dusun Sumber Wuluh, Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, pada Rabu, (13/12) sore.
Program yang diinisiasi Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto tersebut dilaksanakan sebagai salah satu upaya mendengarkan keluhan masyarakat. Kegiatan Bulik Soima dipusatkan di salah satu rumah keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial RI.
Diikuti lebih dari 50 KPM, pada pelaksanaan Bulik Soima, para peserta menerima penjelasan terkait makanan yang mengandung kaya gizi dan protein. Bupati Ikfina juga berkesempatan, memaparkan penerapan pola hidup sehat.
Bupati Ikfina mengungkapkan, KPM harus menerapkan pola hidup sehat, KPM harus mengerti pola makan yang baik dan benar yaitu makan 3 kali sehari dan mengkonsumsi cemilan cukup 2 kali sehari antara makan pagi hingga siang dan antara makan siang hingga malam malam.
"Makan itu 1 porsi, misalnya sarapan pagi, piring nasinya dibagi tiga. Nasinya 1/3 piring dan tidak boleh penuh, setelah itu ambil sayur dan sayur itu juga harus 1/3 piring dan jumlahnya harus sama dengan nasinya. kemudian sisanya dibagi dua, separuh diisi lauk dan separuhnya dikasih buah," jelasnya.
Bupati Ikfina menegaskan, penerapan pola hidup sehat harus dilakukan sejak usia muda, agar dimasa tua seluruh masyarakat bisa sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
"Jadi nanti kalau usianya sudah 60 keatas sehat, tidak ada yang kencing manis tidak ada yang darah tinggi, tidak ada yang kolesterolnya tinggi, tidak ada yang terkena asam urat," ujarnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto meminta seluruh warga peserta PKH terus mengikuti program pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2), sehingga ke depan para peserta PKH dapat meningkatkan kesehatan dan ekonominya.
"Mudah-mudahan semua diberikan kesehatan, karena kalau semua sehat bisa makaryo dan betul-betul bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan kita semuanya," harapnya. (*)
Sumber: