Pentingnya Memahami Waktu dan Tabel Selam
Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL., Subsp.KT, SE, M.Kes., MH., C.FEM, FISQua, FRSPH-Dok Disway Mojokerto-
Oleh : Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL., Subsp.KT, SE, M.Kes., MH., C.FEM, FISQua, FRSPH
Perubahan tekanan adalah kondisi abnormal. Termasuk saat melakukan penyelaman, baik selam basah di laut, atau selam kering seperti di chamber hiperbarik
Kondisi abnormal perubahan tekanan dapat memacu reactive oxidative stress (ROS). Karena itu, pengulangan penyelaman atau repetitive dive harus mengikuti aturan waktu selam.
Jika repetitive dive tidak mengikuti TABEL SELAM, maka potensi terjadi komplikasi seperti barotrauma, dekompresi, intoksikasi gas, sangat tinggi.
Sehingga penting memahami waktu istirahat dan melakukan bedrest setelah beberapa kali menyelam atau masuk dalam chamber hiperbarik
Semakin dalam penyelaman dilakukan atau semakin tinggi paparan oksigen yg diterima oleh organ tubuh, maka waktu penyelaman juga makin singkat. Jika waktunya lama, maka potensi komplikasi menjadi tinggi.
Oleh karena itu, pemberian terapi oksigen hiperbarik harus memiliki jeda. Hal itu agar emboli tidak menumpuk di jaringan. Selain itu juga memberi kesempatan pada organ tubuh untuk istirahat/rest.
Kombinasi penting saat melakukan penyelaman termasuk terapi HBOT adalah dengan bedrest dan pola nutrisi yang baik, diet rendah karbo tinggi protein.
Sebagai standar, pada tiap penyelaman 14 meter atau 2,4, istirahat 1-2 hari saat 20 jam. Jika mencapai 60 jam , istirahat 5-7 hari. Saat 120 jam , istirahat 7-10 hari dilanjut maintance seminggu maksimal 2-3 terapi HBOT atau menyelam.
Oleh karena itu, setiap penyelam atau tender HBOT harus memiliki catatan jam selam, kedalaman penyelaman. Sehingga bisa menentukan jadwal istirahat untuk menghindari efek komplikasi perubahan tekanan saat selam basah atau kering. (*)
*) Maritime medicine specialist and hyperbaric consultant/RSKM Cilegon
Sumber: