Karhutla di Gunung Anjasmaro Berhasil dipadamkan Melalui Water Booming
Upaya pemadaman kebakaran hutan di lereng Gunung Anjasmaro, Gondang, Mojokerto berhasil dipadamkan dengan bantuan water booming. -(Foto : Dok.BPBD Mojokerto)-
MOJOKERTO, mojokerto.disway.id - Upaya pemadaman kebakaran hutan melanda kawasan lereng Gunung Anjasmaro, di Pusung Sundang Blok Torong Juglang, Desa Ngembat, Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, telah berhasil dipadamkan pada Sabtu (16/9/2023).
Pemadaman dilakukan dengan dua jalur, pemadaman jalur darat dilakukan secara manual, sedangkan pemadaman jalur udara dilakukan dengan water booming.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, menjelaskan bahwa kebakaran ini telah terjadi sejak Jumat (15/9/2023) pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA: Karhutla Gunung Arjuno-Welirang, Wisata Alam dan Pendakian di Mojokerto Ditutup Sementara
"Upaya pemadaman sebelumnya telah dilakukan dengan jalur darat. Namun, untuk mengatasi api menjalar, dilakukan pembasahan dengan menggunakan helikopter sistem water booming," ucapnya, Sabtu (16/9/2023).
Khakim menambahkan, tim helikopter water booming melakukan 19 kali pengambilan air dengan kapasitas 400 liter, pada titik pertama pengambilan air untuk water boombing dilakukan di bekas lokasi galian C yang berlokasi di Desa Bening, Kecamatan Gondang dekat dengan Sutet / Menara Listrik, maka untuk pengambilan air dialihkan Ke waduk berada dikawasan Dusun Kanigoro, Desa Bleberan, Kecamatan Jatirejo.
"Air yang diambil tersebut kemudian digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan yang terjadi di Kawasan Pusung Sundang Blok Torong Juglang," bebernya.
Sekitar pukul 16.00 WIB, kebakaran hutan di kawasan Pusung Sundang Blok Torong Juglang telah berhasil dipadamkan melalui water booming.
Sebelumnya kebakaran ini terjadi di hutan kawasan Pusung Sundang Blok Torong Juglang, Desa Ngembat, Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Saat ini, penyebab kebakaran dan luas lahan yang terbakar masih dalam tahap penyelidikan.
Sumber: bpb kabupaten mojokerto