HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Banjir Surut, Warga di Mojokerto Bersyukur Bisa Salat Tarawih di Musala

Banjir Surut, Warga di Mojokerto Bersyukur Bisa Salat Tarawih di Musala

Banjir surut, warga Desa Ngrame menjalankan salat tarawih berjamaah di musalah.-Foto : Fio Atmaja-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Seluruh pengungsi banjir di Kabupaten Mojokerto, sudah kembali ke rumah masing-masing. Seluruh warga terdampak sudah bisa melaksanakan salat tarawih berjamaah di musala masing-masing, Senin (11/3/2024) malam.

Hal ini menyusul genangan air yang mulai surut sejak Minggu (10/3) pagi, pasca tanggul Sungai Sadar di Kecamatan Mojosari yang jebol hampir selesai dinormalisasi.

Dari pantauan Disway Mojokerto di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging sebagai salah satu desa dari tiga desa di dua kecamatan yang terendam, terlihat aktivitas warga sudah normal kembali.

"Alhamdulillah, banjir sudah surut total. Sejak Minggu (10/3/2024) pagi kemarin semua warga sudah pulang kerumah masing-masing. Dan Senin malam kemarin warga bisa salat tarawih berjamaah di musala masing-masing," kata Suwarno, warga setempat kepada Disway Mojokerto, Selasa (12/3/2024).

Sebelumnya, sekitar 1.500 lebih warga Desa Ngerame dari dua Dusun tinggal di pengungsian selama empat hari sejak Rabu (6/3) karena genangan air merendam desa mereka. Dua Dusun tersebut diantaranya, Dusun Ngrame dan Dusun Gading.

"Posko pengungsian di balai desa sudah ditutup sejak Minggu (10/3). Karena warga sudah pulang semua," tuturnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, genangan air sudah surut sejak Minggu (10/3). Baik di Desa Kedunggempol, Desa Ngrame, dan Desa Jotangan.

"Alhamdulillah saat ini sudah surut dan dilakukan pembersihan jalan-jalan yang dilakukan warga," katanya.

Hingga saat ini, pemerintah daerah masih melakukan perbaikan beberapa titik tanggul Sungai Sadar yang jebol. Seluruh tempat pengungsian dan dapur umum korban banjir telah ditutup.

"Untuk tanggul Sungai Sadar sudah tertutup namun masih proses pengerjaan finising untuk memperkuat tanggul," tambahnya.

Sebelumnya, jebolnya tanggul Sungai Sadar sepanjang 30 meter tersebut menjadi salah satu penyebab banjir merendam perumahan di kecamatan Mojosari, dan Pungging.

Warga terdampak banjir total 1.513 rumah penduduk terendam dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.588 jiwa. Banjir juga menenggelamkan 91 hektare lahan pertanian di Desa Kedunggempol dan Kebondalem.

Rinciannya, di Desa Kedunggempol, banjir merendam 588 rumah penduduk dan 81 hektare lahan pertanian. Jumlah warga terdampak banjir di desa ini mencapai 2.388 jiwa. Di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, banjir merendam 330 rumah penduduk dengan jumlah warga terdampak 400 jiwa.

Banjir parah juga terjadi di Desa Ngrame, sedikitnya 500 rumah penduduk terendam banjir. Sedangkan jumlah warga terdampak mencapai 1.500 jiwa. (*)

Sumber:

b