Upaya Pemkot Mojokerto Atasi Inflasi, Dorong Petani Tanam Padi di Musim Kemarau
Atasi inflasi kenaikan harga beras, Pemkot Mojokerto lakukan tanam padi di musim kemarau. -(Foto : Fio Atmaja)-
MOJOKERTO, mojokerto.disway.id - Meskipun musim kemarau tengah berlangsung, para petani di sejumlah wilayah di Kota Mojokerto memulai proses penanaman padi.
Keputusan untuk menanam padi di luar musim hujan ini bertujuan mengatasi masalah inflasi telah mempengaruhi harga beras di wilayah Kota Mojokerto.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto, Mochammad Hekamarta Fanani, menjelaskan bahwa Kota Mojokerto meskipun bukan wilayah sawah tadah hujan, tetapi merupakan wilayah sawah irigasi.
"Jadi tidak ada masalah menanam padi baik saat musim hujan maupun kemarau. Kota Mojokerto dikelilingi oleh 7 sungai, sehingga pasokan air untuk pertanian dijamin sepanjang tahun," katanya, rabu (27/9/2023).
Sebelumnya memang diarahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto untuk menanam padi. Biasanya di Kota Mojokerto ketika Kemarau malah tidak kekurangan air, malah saat hujan sering mengalami banjir.
Hekamarta juga menyoroti kenaikan harga gabah kering hingga Rp 7.000 per kilogram. Hal ini telah memberikan manfaat kepada petani, tetapi juga berdampak pada kenaikan harga beras bagi masyarakat umum
"Untuk mengatasi masalah inflasi, Pemerintah Kota Mojokerto telah menerapkan dua rencana, pertama bekerja sama dengan pemerintah pusat dan menjalankan rencana jangka panjang dengan menanam padi," ungkapnya.
Saat ini Pemkot Mojokerto bekerja sama dengan Bulog (Badan Urusan Logistik), Diskopukmperindag (Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Perdagangan) Kota Mojokerto, dan Bapanas (Badan Pangan Nasional) untuk menjaga stabilisasi harga beras.
Kedua, pihak Pemkot Mojokerto melakukan program tanam padi di musim kemarau. Hal ini dilakukan sebagai planning jangka panjang mengingat usia panen sekitar 4 bulan.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memanfaatkan lahan kosong di pekarangan mereka untuk menanam tanaman yang dapat dimanfaatkan secara ekonomi.
Di Kota Mojokerto, jenis padi ditanam yaitu inpari 32, dengan usia panen sekitar 4 bulan, sehingga petani dapat panen dua kali dalam setahun. Upaya ini diharapkan dapat membantu mengendalikan harga beras dan menjaga ketahanan pangan di Kota Mojokerto.
Sumber: