Kuatkan Pranata Luar, Bangun dan Jaga Kondusivitas
Dalam acara menyambut penilaian Kampung Keluarga Berkualitas tingkat Jatim-Dok Mas Pj Wali Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
SALAH SATU upaya menjaga kondusivitas daerah adalah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. Baik di internal lingkungan Pemkot Mojokerto maupun dengan institusi atau pranata di luar pemkot.
Berbagai institusi atau elemen di luar jajaran pemkot dan forkopimda, ada LSM, organisasi pemuda, organisasi media, maupun organisasi masyarakat lainnya. Semuanya harus dirangkul, harus diajak bersama-sama membangun Kota Mojokerto.
Memang setiap institusi maupun organisasi memiliki pola dan tata kerja sendiri-sendiri. Tapi, justru dari keberagaman itulah bisa membangun dari berbagai sisi dan lini bidang dan bagian.
Beberapa hari lalu saya sempat bertemu dengan beberapa organisasi pemuda, organisasi massa, termasuk juga teman-teman media. Ketika bertemu dengan setiap kelompok atau organisasi, saya selalu sampaikan perlunya kebersamaan.
Bertemu dengan ormas dan organisasi pemuda, seperti GP Ansor, Pemuda Pancasila, dan Gusdurian membicarakan sinergi dan penguatan elemen masyarakat, termasuk mendiskusikan UU no 1 tahun 2023 tentang KUHP Baru untuk milenial, sesuatu banget-Dok Mas Pj Wali Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Kesamaan visi dalam melihat membangun Kota Mojokerto ini sangat penting. Karena kalau visi sudah sama, maka arah gerak kegiatan akan bisa sama, bisa searah, menuju Kota Mojokerto Maju.
Banyak masukan dari teman-teman organisasi kemasyarakatan tersebut tentang berbagai hal, termasuk pembangunan di Kota Mojokerto. Membangun dalam arti holistik. Tidak hanya fisik, tapi juga membangun masyarakatnya.
Sinergi antar elemen dan penguatan kelembagaan juga menjadi bahasan. Pertemuan dengan teman-teman organisasi pemuda seperti GP Ansor, Pemuda Pancasila, Gusdurian, KONI, dan yang lainnya, semua memberi arti yang sangat mendalam.
Bersama GP Ansor diskusi dan membahas UU nomor 1 tahun 2023 tentang KUHP baru terhadap kalangan milenial, sesuatu yang menarik. Karena berbicara tentang milenial adalah bicara tentang masa depan.
Bertemu dengan teman-teman Pemuda Pancasila, juga Gusdurian, meskipun momen, kegiatan, dan suasana berbeda, tapi tetap terjalin kehangatan. Ini juga jadi kunci pentingnya komunikasi.
Kampung Kuat, Masyarakat Sehat, maka kampung keluarga berkualitas juga jadi prioritas. Membangun masyarakat dengan berbagai bentuk kegiatan, sehingga ada variasi dan inovasi model pembangunan.
Lomba Kampung Keluarga Berkualitas tingkat Jatim memberi semangat sekaligus melihat keberhasilan dan kualitas hidup keluarga terjamin dengan jelas-Dok Mas Pj Wali Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Karena itu, Kampung Keluarga Berkualitas ‘Kanjeng Djimat’ di Kelurahan Surodinawan, jadi salah satu unggulan dalam lomba tingkat provinsi. Saya sekaligus ingin memastikan bahwa keberhasilan dan kualitas hidup keluarga tercermin dengan jelas.
Lomba bukan sekedar ajang persaingan, tapi tentang bagaimana kita mewujudkan untuk kesejahteraan, keberlanjutan, dan kebanggaan bersama. Semoga kolaborasi, semangat, dan dedikasi yang diperlihatkan dalam ajang ini membuahkan hasil terbaik yang luar biasa, serta memberikan inspirasi bagi semua yang terlibat
Ramadan memang bulan penuh berkah. Silaturahmi dengan jajaran forkopimda melalui kegiatan tarawih bersama. Meminjam istilah anak jaman now, kalau kutub paling dingin bukan antartika tapi antar kita, maka silaturahmi dengan tarawih bersama teman-teman forkopimda bisa menghangatkan suasana kekeluargaan antar kita.
Safari Tarawih di Masjid Al Mizan Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto bersama forkopimda, silaturahmi menjaga kehangatan di Bulan Ramadan-Dok Mas Pj Wali Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Silaturahmi dengan Keluarga Besar RSUD Wahidin Sudiro Husodo juga makin menghangatkan suasana kebersamaan. Melalui semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi, berkomitmen menumbuhkan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Saya juga tekankan, setiap langkah selalu untuk memastikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat terpenuhi dengan baik. Bersama-sama membangun sistem pelayanan yang responsif, efisien, dan inklusif, demi kesejahteraan bersama.
Memang dalam setiap pertemuan akan ada permintaan atau harapan. Ada saling isi kekurangan, dan tentunya ada permintaan yang solusinya bisa sama-sama enak.
Ada juga permintaan yang sulit untuk diiyakan, tapi juga tidak bisa diabaikan. Tapi saya yakin tetap akan ada solusi yang menggembirakan. (*)
Sumber: