banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Galakkan Edukasi Pentingnya KB, Pemkab Mojokerto Kembali Gelar Program Gema Sahaja

Galakkan Edukasi Pentingnya KB, Pemkab Mojokerto Kembali Gelar Program Gema Sahaja

Pemkab Mojokertoi terus menggalakan Program Gema Sahaja-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-

Mojokerto, mojokerto.disway.id  -  Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Pemkab Mojokerto, kembali mengadakan program Gema Sahaja (Gerakan Masyarakat Mewujudkan Keluarga Sehat, Bahagia, Sejahtera). Program tersebut digalakkan untuk  mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Keluarga Berencana (KB).

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, yang merupakan pembicara utama pada program tersebut, menjelaskan, usia kehamilan diatas 35 tahun bisa berdampak buruk pada janin yang dikandung.  Karena,  sel telur memiliki usia yang sama dengan manusianya dan semakin bertambahnya umur, kualitas sel telur tidak semakin baik.

"Kalau usia ibu 35, maka sel telurnya juga sudah 35 tahun. Karena sebelum lahir, sel telur sudah terbentuk. Itulah kenapa risiko kecacatan bayi dengan ibu usia lebih dari 35 tahun cukup tinggi.  Hamil di usia lebih dari 35 tahun pastinya beda dengan sebelum itu," ujarnya pada Selasa(9/7) siang. 

Bupati yang berlatar belakang seorang dokter itu menganjurkan agar para ibu pada usia diatas 35 tahun dianjurkan untuk menggunakan Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).


Bupati Ikfina bersama para peserta sosialisasi program Gema Sahaja-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-

MKJP sendiri merupakan metode kontrasepsi yang dinilai paling efektif untuk mengendalikan kehamilan dan kelahiran. Berdasarkan studi terdahulu, MKJP dapat membantu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan secara lebih baik, dibandingkan dengan metode kontrasepsi yang lain.

BACA JUGA:Berawal dari Usaha Sampingan, Warga Mojokerto Sukses Tekuni Kerajinan Kulit Sapi

"Kalau sudah 35 tahun tapi belum menopause (masih menstruasi), pakai MKJP yakni metode operasi wanita (MOW/tubektomi). Itu pilihan pertama. Selanjutnya ada opsi IUD dan implan," Tutur Ikfina dihadapan para ibu yang berasal dari 4 desa di 4 kecamatan yang berbeda itu.

Selain itu di hadapan ibu-ibu yang hadir, Ikfina juga menjelaskan tentang konsep GenRe (Generasi Berencana) yang harus dikomitmenkan khususnya pada pelajar di usia remaja. Melalui GenRe ini ia berharap agar kedepannya para pelajar remaja ini bisa merencanakan pada usia berapa ia akan bekerja, menikah dan memiliki anak.

BACA JUGA:Terhitung Sejak Selasa 9 Juli 2024, Tarif Tol Surabaya - Mojokerto Naik

BACA JUGA:Polisi Larang Pesilat Konvoi Usai Pengesahan Warga PSHT di Mojokerto

"Melalui GenRe, nanti anak remaja akan berusaha untuk merencanakan bagaimana hidupnya nanti, akan lulus sekolah di usia berapa, bekerja di usia berapa, dan akhirnya menikah hingga punya anak berapa," Bebernya.

Program Gema Sahaja kali ini diadakan di desa Awang-awang Kecamatan Mojosari dan dihadiri oleh Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto dan Empat Camat sesuai asal peserta, yaitu Camat Mojosari, Camat Ngoro, Camat Pungging dan Camat Kutorejo. (*)

Sumber:

b