Pjs Bupati Mojokerto Ikut Rakor Pengendalian Inflasi bersama Kemendagri
Pjs Bupati Mojokerto mengikuti rakor pengendalian inflasi secara daring bersama Kemendagri-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-
Mojokerto, diswaymojokerto.id - Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Mojokerto, Akhmad Jazuli, mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) secara virtual dari ruang Satya Bina Karya (SBK), Kamis 3 Oktober 2024
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI), Tito Karnavian, yang diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir.
Dalam kesempatan tersebut, Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah (Pemda) memahami perkembangan data inflasi.
Tak hanya itu, kementerian/lembaga yang memiliki tugas dan fungsi dalam memonitor laju inflasi juga diminta untuk memperhatikan hal tersebut.
BACA JUGA:Dua Maskot Pilkada 2024 Sapa Pemilih Pemula di Mojokerto
BACA JUGA:Mengintip Besaran Dana Awal Kampanye Kontestan Pilbup Mojokerto
“Bagi produk-produk tertentu yang harganya masih naik kami mohon [stakeholder] sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing, tolong betul-betul dapat dikritisi. Dicek betul (data di) daerahnya,” ujarnya.
Tomsi mengimbau stakeholder terkait untuk menindaklanjuti apabila masih ada kenaikan harga produk tertentu di daerah. Ia berharap capaian angka inflasi yang relatif terkendali dapat dipertahankan.
Senada dengan itu, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, per September 2024 ini terjadi deflasi sebesar -0,12 persen secara month to month.
Sedangkan data inflasi secara Year on Year (YoY) sebesar 1,84 persen. Ia juga merinci penyebab terjadinya deflasi tersebut dipengaruhi oleh sejumlah komponen, khususnya dari sektor makanan, minuman, dan tembakau.
“Jadi dari pantauan kami, harga di tingkat konsumen ini menurun, atau terjadi deflasi secara month to month. Karena memang dipengaruhi oleh penurunan harga-harga komoditas yang suplainya sedang tinggi di pasar yang masuk dalam kategori volatile food,” ucapnya.
Kenaikan harga BBM sumbang inflasi pada bulan Agustus di Kabupaten Mojokerto. -Foto : Fio Atmaja-
Lebih lanjut, dia mengungkapkan penyebab deflasi berikutnya dipicu oleh menurunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi.
Amalia menambahkan, perkembangan harga BBM non-subsidi tersebut menyesuaikan dengan harga minyak internasional.
Sumber: