banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Mendaki Puncak Pawitra Gunung Penanggungan, Serasa Berada di Negeri Atas Awan

Mendaki Puncak Pawitra Gunung Penanggungan, Serasa Berada di Negeri Atas Awan

Puncak Penanggungan-Foto : Jamal-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Puncak Gunung Penanggungan atau yang biasa disebut Puncak Pawitra, dikenal sebagai destinasi wisata pendakian paling ternama di kabupaten Mojokerto. 

Puncak setinggi 1.653 mdpl ini merupakan favorit para pendaki. Keindahan menakjubkan yang ditawarkan sepanjang rute hingga puncak, menjadi alasan para pendaki untuk mendaki menaklukkan jalur ini.

Untuk mencapai puncak, setidaknya ada beberapa jalur yang bisa dilalui. Yaitu rute lewat Tamiajeng, Jolotundo dan Ngoro, Mojokerto. 

Namun jalur yang menjadi favorit para pendaki kebanyakan adalah jalur Tamiajeng dan Jolotundo. ’’Kalau jalur Ngoro sangat berat. Kemiringannya lumayan ekstrem,” kata Rizki salah satu pendaki dari Mojokerto.


View sunrise dan Semeru dari Puncak Penanggungan-Foto : Jamal-

Salah satu warga asli Desa Kunjorowesi, Dusun Kunjoro, Ngoro ini mengaku, lebih memilih jalur Tamiajeng sebagai rute menuju puncak.

 Selain tidak terlampau terjal, rute ini juga dianggap relatif lebih dekat. Dari pos pendakian di Desa Tamiajeng menuju puncak Pawitra, diperkirakan hanya butuh waktu kurang lebih 3 jam dalam kondisi normal.

Keindahan rute ini sudah tampak sejak memasuki Pos 1. Jalur yang masih landai serta rindangnya deretan pohon pinus menjadikan perjalanan terasa lebih ringan. 

BACA JUGA:Debat Perdana, 2 Paslon di Pilwali Mojokerto Sampaikan Visi Misi

BACA JUGA:Dukung Upaya Jaga Stabilitas Jawa Timur, PJs. Bupati Mojokerto Hadiri Anugerah Patriot Jawi Wetan 2024

Menjelang pos 2, di lokasi ini terdapat deretan penjual makanan dan minuman. Sangat ideal sebagai tempat melepas lelah.

Beranjak dari pos 2, rute mulai terasa cukup berat. Kontur tanah liat yang khas, membuat perjalanan mulai menantang ketangguhan fisik.

 Apalagi saat musim hujan. Jalanan berubah menjadi hamparan tanah yang licin. ’’Perlu kewaspadaan ekstra serta kemampuan fisik yang prima,” ujar Rizki.


Lautan awan dan view Semeru dari Puncak Penanggungan-Foto : Jamal-

Sumber:

b