Debat Kedua Pilwali Mojokerto 2024, Data Panelis Tak Akurat Paslon Nomor 2 Protes Keras
Paslon nomor 2 dalam Pilwali Kota Mjokerto, Ning Ita-Cak sandi protes keras terkait data panelis dalam debat yang tak akurat-Foto : Fio Atmaja-
Yahya mempersilakan jika ada paslon yang mau melakukan gugatan atau melayangkan surat apapun ke KPU Kota Mojokerto.
‘’Pertanyaan apapun yang diberikan oleh tim panelis, di luar kewenangan KPU Kota. Kami tidak tahu materi pertanyaannya, karena yang disampaikan ek panelis hanya tema debat. Jadi kalau menggugat monggo,’’ tandas Yahya.
Divisi Sosialiasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kta Mojokerto, Yahya Sachrul-Foto : Elsa Fifajanti-
Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kota Mojokerto, Ulil Abshor menambahkan, panelis ini terdiri dari profesional, akademisi dan, tokoh masyarakat.
"Kebetulan untuk panelis pada saat debat kedua ini semua akademisi dan, kami itu memastikan betul bahwa panelis ini murni netral, dan tidak partisipan," imbuhnya.
Terkait dalam penyusunan pertanyaan-pertanyaan, memang pihaknya sama sekali tidak tahu. Ulil menjelaskan, ini adalah sebagai fungsi KPU bahwa menjaga pertanyaan-pertanyaan ini bersifat rahasia.
BACA JUGA:Debat Pilwali Kota Mojokerto, Bawaslu Minta Warga Binaan Lapas Bisa Saksikan Via Medsos atau TV
BACA JUGA:KPU Kabupaten Mojokerto : Aplikasi Sirekap Dipastikan Siap Digunakan Saat Pilkada Serentak 2024
"Saat di panggung ternyata yang disampaikan tadi itu ada tanggapan, itu koreksi secara akademis. Jadi mungkin kalau nanti ada protes dari salah satu paslon pasti KPU nanti akan melimpahkan kepada panelis tersebut untuk menjawab,’’tegas Ulil
Langkah selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi, malam ini (kemarin, red) masih bersama sama panelis dan diskusi seperti apa. "Kami memastikan dalam debat tadi sudah sesuai prosedur," pungkasnya.
KPU Kota Mojokerto gelar debat publik kedua dalam Pemilihan serentak 2024-Foto : Elsa Fifajanti-
Debat kedua ini diikuti oleh paslon nomor urut satu, Junaedi Malik - Chusnun Amin, dan paslon nomor urut dua, Ika Puspitasari - Rachman Sidharta Arisandi.
Sedangkan untuk tema debat kedua ini mengusung ”Memajukan daerah menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional".
Selama proses debat kedua tersebut, Helmi Kahaf dan Sandhana Lakshmi menjadi moderator. Untuk lima panelis dalam debat kedua ini dari akademisi yakni Jarotd Hermansyah Dosen Fakultas Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Dr Taufik Alamin, Dosen IAIN Kediri. Arief Setiawan Dosen Hubungan Internasional Fisip Unibraw Malang. Dr Muh Hambali, Kepala Pusat Career Development Center (CDC) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ir Zikrie Pramudia Alfarhisi Dosen Fakultas Vakasi Unibraw Malang.
Sumber: