Bank Indonesia Sebut, Inflasi November 2024 Menurun
Inflasi bulan November menurut Bank Indonesia menurun-Foto : Dinas Kominfo Jatim-
Surabaya, diswaymojokerto.id - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK November 2024 tercatat inflasi sebesar 0,30% (mtm), sehingga secara tahunan menurun menjadi 1,55% (yoy) dari realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,71% (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, Senin 2 Desember 2024 mengatakan, inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
Inflasi inti tetap terjaga
Inflasi inti pada November 2024 tercatat sebesar 0,17% (mtm), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,22% (mtm). Inflasi inti didorong oleh peningkatan harga komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga dalam kisaran sasaran.
Inflasi inti pada November 2024 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk.
BACA JUGA:DPUPR Segera Tangani Darurat Jembatan Penghubung Dusun di Mojosari Mojokerto yang Putus
BACA JUGA:Jembatan Penghubung Antar Dusun di Mojosari Mojokerto Putus, Akses Warga Terganggu
Secara tahunan, inflasi inti November 2024 tercatat sebesar 2,26% (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 2,21% (yoy).
Kelompok volatile food mengalami inflasi. Kelompok volatile food pada November 2024 mengalami inflasi sebesar 1,07% (mtm), meningkat dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,11% (mtm).
Inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, tomat, dan daging ayam ras.
Peningkatan harga komoditas hortikultura didorong oleh berlangsungnya masa tanam, sementara kenaikan harga komoditas daging ayam ras dipengaruhi oleh harga bibit Day Old Chicks (DOC) yang meningkat.
BACA JUGA:Bupati dan Jajaran OPD Pemkab Jember Ikuti Pertemuan Pengendalian Inflasi Nasional
Sumber: