Banjir yang Merendam Dua Desa di Sooko Mojokerto Mulai Surut
Pj Gubernur Jatim Adhi Karyono bersama Mensos RI Saifullah Yusuf saat meninjau dapur umum di Desa Ngingasrembyong, Sooko, Mojokerto. -Foto : Fio Atmaja-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Banjir merendam dua desa di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, yakni Desa Tempuran dan Desa Ngingasrembyong, selama sepekan terakhir mulai surut.
Meluapnya Sungai Avour Watudakon dan Jombok, yang mengalir ke Dam Sipon Pagerluyung, menjadi penyebab utama banjir, diperparah oleh sumbatan eceng gondok di pertemuan kedua sungai.
"Kondisi saat ini sudah mulai berangsur surut, semua pihak saling bekerja sama untuk menangani masalah ini," ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati, Sabtu, 14 Desember 2024.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhi Karyono memastikan bahwa tiga pompa telah dioperasikan untuk mengeluarkan air dari Dam Sipon.
Kondisi genangan air masih menggenangi jalan di Desa Tempuran.-Foto : Fio Atmaja-
"Dua pompa akan tetap disiagakan di sini karena dua daerah, Jombang dan Mojokerto, bisa terdampak jika di buka tutup. Selain itu diprediksi hujan akan terus turun," katanya.
Selain itu, penyebab banjir juga karena kondisi enceng gondok juga banyak namun sudah dibersihkan, tinggal di normalisasi dari ujung sana.
"Karena debit air sangat banyak dan itu sudah mulai dangkal, tadi BBWS sudah melihat juga ada masukan dan, ekskavator bersama sama menyelasaikan masalah ini," ungkapnya.
Banjir di Desa Tempuran terjadi sejak Jumat, 6 Desember 2024, menyebabkan 930 rumah terendam dan 2.730 jiwa terdampak. Dampaknya meliputi dua dusun, yakni Dusun Tempuran (180 rumah, 538 jiwa) dan Dusun Bekucuk (730 rumah, 2.192 jiwa). Beberapa fasilitas umum juga terendam, termasuk sekolah, balai desa, masjid, musalah, dan gereja.
BACA JUGA:Pemkot Mojokerto Kembali Raih Opini Kualitas Tertinggi dari Ombudsman RI
BACA JUGA:Usai Dilantik, Pordi Kota Mojokerto Targetkan Perolehan Emas di Porprov Jatim
Sementara itu, di Desa Ngingasrembyong, banjir yang mulai terjadi sejak Sabtu, 7 Desember 2024 berdampak pada 753 rumah dan 1.367 jiwa. Rincian terdampak meliputi Dusun Pesanggrahan (23 rumah, 91 jiwa), Perum Bhinneka (280 rumah, 366 jiwa), Dusun Pendowo (79 rumah, 390 jiwa), Dusun Sidonganti (30 rumah, 100 jiwa), dan Perum D Garden City (450 rumah, 637 jiwa).
Meski kondisi air mulai surut, genangan masih terlihat di jalan desa dan sebagian rumah warga. Sebagian warga yang terdampak mengungsi ke rumah kerabat atau fasilitas umum terdekat.
Pemerintah telah mendirikan dapur umum, tenda darurat, dan tempat pengungsian sementara untuk membantu warga terdampak. Tim kesehatan juga disiagakan untuk menangani kebutuhan medis warga di lokasi banjir.
Sumber: