Gubernur Jatim Usulkan Sumbang Darah Bagi Tragedi Kemanusiaan di Palestina
Gubernur Khofifah Saat Memberikan Penghargaan Bagi Pendonor Darah yang ke 75 kali se Jatim di Grahadi Surabaya-foto Diskominfo Jatim-
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara simbolis menyerahkan Piagam Penghargaan dan menyematkan Lencana Pendonor Darah Sukarela 75 Kali kepada 10 orang perwakilan dari 525 orang pendonor yang berasal dari 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur. Acara yang berlangsung di gedung negara Grahadi itu, merupakan rangkaian acara Penganugerahan Piagam penghargaan dan Lencana Pendonor Darah Sukarela 75 kali Palang Merah Indonesia (PMI) Jatim.
‘’Angka 75 ini mengandung makna sudah berapa nyawa bisa terselamatkan melalui donor darah yang telah dilakukan,’’ungkap perempuan yang juga merupakan ketua umum PP Muslimat NU ini.
Di depan yang hadir siang itu, Khofifah juga menyampaikan dukanya terhadap tragedi kemanusiaan di Palestina. Ia mengungkapkan yang terjadi sekarang ini di Palestina harus menjadi perhatian ‘’Ini adalah persoalan kemanusiaan bukan agama atau sara. Melihat kondisi saat ini di Palestina, ‘’tandasnya
Gubernur Khofifah mengusulkan melalui PMI Jatim, untuk disampaikan kepada PMI Pusat diteruskan kepada Palang Merah Internasional untuk bisa menerima sumbangan darah dari Indonesia, dengan standar yang telah ditentukan secara internasional.
"Jadi kalau bisa kami usul untuk dijadikan rekomendasi kepada Pak Muhammad Jusuf Kalla kemudian menjadi rekomendasi PMI Dunia maka akan banyak negara - negara yang akan menyumbang darah untuk Palestina," tutur Gubernur Khofifah.
Di bagian lain Gubernur Khofifah merespons harapan Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, untuk menjalin kesepakatan MOU dengan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, terutama Palang Merah Remaja (PMR), agar dapat menghasilkan lebih banyak relawan pendonor darah.
Gubernur juga berpendapat bahwa revitalisasi PMR di sekolah-sekolah dapat menjadi langkah positif. Ia berharap agar para remaja dapat berpartisipasi dalam acara pendonoran darah yang diselenggarakan oleh PMI Jawa Timur.
“Saya merasa hal tersebut dapat terlaksana, mengingat SMA dan SMK masuk koordinasi langsung dengan pemprov, yang menjadikan mimpi dari PMI Jawa Timur tersebut dapat direalisasikan secepatnya,” tegasnya. (*)
Sumber: