Tekan Penyebaran Wabah PMK, Pasar Hewan di Mojokerto Disemprot Disinfektan

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto melakukan penyemprotan disinfektan di dua pasar hewan, yaitu di Desa Pandanarum, Pacet, dan Desa Ngrame, Pungging, Kamis, 16 Januari 2025. 

"Langkah ini merupakan upaya untuk mengantisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta meningkatkan kewaspadaan terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS)," ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapan (PK) BPBD Kabupaten Mojokerto, Parmanto.  

Pihaknya mengerahkan 2 mobil pemadam kebakaran dan 1 pikap untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada pasar hewan. 

"Kami sebelumnya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto. Penyemprotan disinfektan di pasar hewan dinilai penting karena pasar menjadi lokasi yang rawan penyebaran penyakit pada hewan ternak," ucapnya. 

BACA JUGA: Ratusan Sapi di Mojokerto Terinfeksi PMK, 7 Pasar Hewan Ditutup Sementara

BACA JUGA: Menko PM Cak Imin Janjikan Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Mojokerto (Pemkab) Mojokerto menutup sementara pasar hewan di wilayah tersebut selama 14 hari akibat meningkatnya persebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Tutik Suryaningdyah menjelaskan, penutuapan pasar hewan di Kabupaten Mojokerto selama 14 hari, mulai 15 sampai 28 Januari 2025. 

"Ada 7 pasar hewan ditutup sementara, pasar hewan di Pandanarum, Ngrame, Sumbertebu, Pohjejer, Mojodadi, Berat Kulon, dan Karangdiyeng," jelasnya. 

Perlu diketahui, jumlah sapi terpapar PMK di Kabupaten Mojokerto per 16 Januari 2025 mencapai 357 dengan rincian 18 ekor sapi mati, 14 ekor dipotong paksa, 302 ekor sembuh dan 17 ekor masih sakit.

Sumber: