Rokok Versus Vape, Mana yang Lebih Berbahaya?

Ilustrasi bahaya rokok vs vape-Foto : Pinterest (Pita)-
Mojokerto, diswaymojokerto.id - Perdebatan mengenai bahaya rokok dan vape telah lama menjadi topik hangat di kalangan masyarakat.
Kedua produk ini, meskipun berbeda dalam cara penggunaannya, sama-sama mengandung zat adiktif nikotin yang dapat membahayakan kesehatan.
Namun, manakah yang lebih berbahaya di antara keduanya? Mari kita telusuri lebih dalam.
Rokok konvensional mengandung ribuan zat kimia berbahaya, termasuk tar, karbon monoksida, dan arsenik.
Tar adalah residu lengket yang menempel di paru-paru dan dapat menyebabkan kanker. Karbon monoksida mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen, sementara arsenik adalah racun yang dapat merusak organ tubuh.
Kandungan Vape-Foto : Pinterest (Pita)-
Vape, atau rokok elektrik, bekerja dengan memanaskan cairan yang mengandung nikotin, perasa, dan zat kimia lainnya menjadi uap yang dihirup.
Meskipun tidak mengandung tar dan karbon monoksida, vape tetap mengandung zat-zat berbahaya seperti formaldehida, asetaldehida, dan logam berat.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perasa dalam vape dapat menyebabkan peradangan paru-paru.
Rokok telah terbukti menyebabkan berbagai penyakit serius, termasuk kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan penyakit pernapasan kronis.
Merokok juga dapat menyebabkan masalah kesehatan reproduksi, seperti infertilitas dan komplikasi kehamilan.
Ilustrasi rokok vs vape-Foto : Pinterest (Pita)-
Dampak kesehatan jangka panjang vape masih dalam penelitian, tetapi beberapa penelitian awal menunjukkan adanya potensi risiko yang serius.
Penggunaan vape telah dikaitkan dengan penyakit paru-paru, seperti EVALI (e-cigarette, or vaping, product use associated lung injury), serta peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Sumber: