Hujan Deras, Jembatan di Sumberkembar Mojokerto Putus, Akses Warga Terhambat

Jembatan di Dusun Sumberkembar, DEsa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, putus akibat derasnya aliran sungai setelah dua hari berturut-turut turun hujan-Fio Atmaja - Disway Mojokerto-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Hujan deras mengguyur Mojokerto sejak siang menyebabkan jembatan di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kutorejo, Mojokerto, putus. Putusnya Jembatan itu terjadi pada Sabtu, 15 Maret 2025 sekitar pukul 18.00 WIB.
Akibatnya, aktivitas warga terganggu karena jembatan tersebut merupakan jalur utama penghubung desa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, karena saat jembatan putus tidak ada warga yang melintas di atas jembatan.
Kades
Kepala Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Miskan, mengatakan, saat kejadian kebetulan arus lalu lintas di jembatan itu sedang sepi. ‘’Mungkin karena banyak warga yang sedang berbuka puasa," katanya.
Jembetan Sungai Sumberkembar di Dusun Sumberkembar, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, putus akibat derasnya air setelah hutan di wilayah Pacet dan Trawas dan sekitarnya selama 2 hari berturut-turut -Fio Atmaja - Disway Mojokerto-
Miskan, menjelaskan, sebelum putus akibat debit air sungai besar, tanda-tanda kerusakan jembatan sebenarnya sudah terlihat sejak satu bulan lalu. ‘’Kanan-kiri jembatan mulai jebol atau menggantung,’’ tambahnya.
BACA JUGA:Pelaku Pencabulan dan Perampasan Anak di Bawah Umur Ditangkap di Mojokerto
BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal, Bupati Al Barra Resmikan SPBU Dinoyo Mojokerto
Lebih jauh Miskan menyebutkan pihaknya kami sudah melaporkan ke DPUPR Kabupaten Mojokerto. ‘’Apalagi, jembatan ini sudah berusia lebih dari 50 tahun," terangnya.
Menurutnya, hujan deras terjadi selama dua hari berturut-turut mengakibatkan debit air Sungai Sumberkembar meningkat dan arus air deras, sehingga semakin memperparah kondisi jembatan.
Bahkan, sejak Januari 2025 jembatan sempat ditutup karena bagian bawahnya mulai menggantung, sehingga hanya roda dua yang diperbolehkan melintas. Sedangkan kendaraan roda empat dilarang melintas jembatan.
Jembatan ini merupakan jalan kabupaten yang menjadi akses utama masyarakat. Dengan putusnya jembatan, warga Dusun Sumberkembar harus mencari jalur alternatif lebih jauh untuk menuju balai desa. ‘’Kalau ke balai desa sekarang harus memutar lewat Desa Sawo dan Sumbertanggul, jadi warga harus menempuh jarak sekitar 5 kilometer lebih jauh dari biasanya," jelas Miskan.
BACA JUGA:Serap Aspirasi dengan PWI, Ketua DPRD Kota Mojokerto dapat Banyak Masukan
BACA JUGA:Operasi Pekat Semeru 2025, Polres Mojokerto Tangkap Puluhan Tersangka
Saat ini pihak pemdes telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Kutorejo, Kecamatan Kutorejo, DPUPR, dan BPBD Kabupaten Mojokerto. ‘’Laporan ini juga nantinya diteruskan ke Bupati Mojokerto untuk segera mendapatkan penanganan lebih lanjut,’’ pungkasnya.
Sumber: