ucapan idul fitri 1446 H PT Pabrik Kertas Tjiwi Ki

Peringati Hari Bumi, Wakil Bupati Tanam Pohon di Alas Veenuz Trawas

Peringati Hari Bumi, Wakil Bupati Tanam Pohon di Alas Veenuz Trawas

Wabup Mojokerto, dr Rizal Oktavian, menyerahkan bibit pohon dalam acara peringatan Hari Bumi di Alas Veenuz Trawas, Selasa, 22 April 2025-andung - disway mojokerto-

 

Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Peringati Hari Bumi, Wakil Bupati Mojokerto, dr Rizal Oktavian, tanam pohon di Alas Veenuz Trawas. Penanaman pohon dilakukan bersama Perhutani, BPDAS Brantas Sampean, Forkopimda Mojokerto, Forkopimca Trawas, Aliansi Air, dan pegiat lingkungan, Selasa, 22 April 2025.

Menurut Abdul Ghofur, dari manajemen Alas Veenuz Grawas, wana wisata Alas Veenuz Trawas Mojokerto, dalam aktivitas bisnis, Alas Veenuz Trawas  tidak boleh hanya melakukan eksploitasi. ‘’Tapi juga harus melakukan mitigasi, konservasi dan pelestarian hutan,’’ katanya.

Dalam sambutan yang disampaikan sebelum penanaman pohon, dia menyebutkan, aktivitas tersebut harus selalu digaungkan, dikampanyekan dan dilaksanakan. ‘’Tidak hanya oleh 1 atau sebagian pihak saja, tetapi harus secara bersama-sama oleh seluruh pihak yang berkompeten langsung maupun tidak langsung,’’ tambahnya.


Wakil Bupati Mojokerto, dr Rizal Oktavian, melakukan penanaman pohn secara simbolis di Alas Veenuz Trawas. Penanaman pohon dalam memperingati Hari Bumi di Trawas, Selasa, 22 April 2025-andung - disway mojokerto-

Karena itu, Alas Veenuz Trawas mempunyai program penanaman pohon oleh pengunjung yang sudah menjadi pelanggan. ‘’Kami memberi bibit untuk ditanam di tempat-tempat di lokasi yang perlu ditanami,’’ tambahnya.

BACA JUGA:Hatta dan Danantara

Harapannya, bibit yang ditanam tersebut nantinya bisa menjadi salah sagtu penanda kepedulian pengunjung Alas Veenuz Trawas sekaligus sebagai upaya mitigasi bencana dan konservasi. ‘’Pohon yang ditaman oleh wisatawan tersebut akan diberi tanda khusus, sehingga bisa memberi kesan dan ikatan emosional serta cerita kenangan di masa mendatang bahwa pohon itu adalah pohon yang dia tanam,’’ tambahnya.

Sementara, wakil Adm Perhutani Pasuruan, menyebutkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan sehingga bisa menjadi contoh dan memberi manfaat dalam pelaksanaan usaha wana wisata di wilayah kabupaten Mojokerto. Diantaranya pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata, terutama di kawasan hutan milik Perhutani, seperti warung kopi, warung makan, penjual buah, dan lain-lain.

Selain itu, dukungan Pemkab Mojokerto dalam hal perijinan dan regulasi lainnya, sehingga bisa menjadi percontohan atau bahkan pilot project usaha pariwisata dalam pemanfaatan hutan-hutan milik Perhutani. ‘’Kemudahan perijinan ini bisa mnejadi contoh di wilayah lainnya, termasuk di wilayah Luar Jawa,’’ tambahnya.

Upaya lainnya, menggaungkan dan mensosialisasikan secara berkelanjutan kepada masyarakat, kalua hutan lestari maka masyarakat akan sejahtera. ‘’Ini akan terus digaungkan, jangan sampai kita kehilangan hutan, atau hutan kita berkurang,’’ tuturnya.

BACA JUGA:Jalur Alternatif Pacet-Batu Dibuka Terbatas Mulai 23 April 2025, Hanya Pukul 05.00–18.00 WIB

BACA JUGA:51 Pengurus Baru Koni Kabupaten Mojokerto Masa Bakti 2025 - 2029 Resmi Dikukuhkan

Kartiman menambahkan, trilogi hutan, yaitu air-tanah-tumbuhan harus tetap terjaga. ‘’Sudah menjadi hukum alam, jika kita bersikap baik kepada alam, maka alam akan memberikan manfaat dan kebaikan,’’ sahutnya.

Sementara itu, Wabup Mojokerto, dr Rizal Oktavian,mengatakan, kegiatan penanaman pohon adalah salah satu upaya untuk melestarikan dan memelihata bumi. ‘’Kalau saat ini kita memelihara dan melindungi bumi, suatu saat ini bumi akan melindungi atau memelihara kita, bahkan anak cucu kita,’’ katanya.

Rizal kemudian menyitir pernyataan Presiden ke $ RI, Gus Dur, yang menyebutkan, hutan adalah milik rakyat. ‘’Kita harus menjadikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh rakyat adalah yang mengarah kepada kelestarian hutan. Sehingga yang memperoleh sebesar-besarnya manfaat adalah rakyat,’’ tuturnya.


Regional Fasilitator Jawa Timur Proyek Mewlafor, Ir Sutisna, menyampaikan pelaksanaan program rehabilitasi hutan lindung yang sudah dilakukan Proyek Mewlafor di Kabupaten Mojokerto. Proyek Mewlafor membantu bibit untuk tanam pohon dalam rangka Peringatan -Andi Rohmano - Disway Mojokerto-

Karena itu, secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Rizal menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang selama ini telah melakukan kegiatan dan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat. ‘’Pemberdayaan masyarakat di sisi ekonomi melalui pemanfaatan hutan tanpa meninggalkan konservasi dan pelestariannya,’’ sahutnya.

Selain konservasi, Rizal juga menyebutkan, masalah sampah, termasuk sampah dari pengunjung atau wisatawan, juga harus diperhatikan dan dikelola dengan baik. ‘’Juga perlu terus dilakukan inovasi dalam hal pengelolaan dan penghematan energi dan air.’’ paparnya.

Rizal juga menegaskan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam memperingati Hari Bumi tetsebut inu bukan sekedar kegiatan dan peringatan yang hanya dilakukan di hari ini saja. ‘’Tetapi harus bisa dilakukan setiap hari dan secara konsisten terus dilakukan,’’ jelasnya.

Acara tanam pohon penanaman pohon Peringatah Hari Bumi dilakukan secara simbolis oleh Wabup Mojokerto, Forkopimda, Forkopimca, dan tokoh masyarakat. Kegiatan tanam pohon dilakukan Alas Veenuz Trawas secara berkala di lokasi yang berbeda. ‘’Kami terus berkomitmen melakukan konservasi dan penanaman pohon di berbagai lokasi, baik di dalam maupun di luar area Alas Veenuz Trawas. Itu salah satu komitmen kami dalam bidang konservasi dan mitigasi bencana,’’ kat8a Riyanto, salah satu pengurus Alas Veenuz Trawas.

Sumber:

b