Ucapan HUT ke 80 kemerdekaan RI - Tjiwi Kmia

Pekan Buku Sruntul Volume 4 Usai Digelar, Dorong Ekosistem Literasi di Surabaya

Pekan Buku Sruntul Volume 4 Usai Digelar, Dorong Ekosistem Literasi di Surabaya

Penjual buku bekas sedang menata dagangannya-Foto : Satriya Al Fauzi Magang-

Surabaya, diswaymojokerto.id - Pekan Buku Sruntul Volume 4 resmi digelar pada 12–14 September 2025 di Studio Damai, Jl. Joyoboyo No. 36, Surabaya. Acara tahunan yang memasuki tahun keempat ini menghadirkan bazar buku, diskusi, talkshow, lokakarya, pemutaran film pendek, hingga panggung apresiasi sastra.

“Acara ini bertujuan mendorong pertumbuhan lapak buku lokal serta mempertemukan pembaca, penulis, komunitas literasi, dan pelaku seni-budaya,” ucap Novaldo Stanley Morgan, salah satu inisiator pada Minggu 14 September 2025.

Selama tiga hari, festival mini ini diperkirakan dihadiri sekitar 200 pengunjung dari berbagai kalangan. Suasana hangat terlihat sejak hari pertama, ketika pengunjung memenuhi area bazar buku untuk mencari koleksi langka, buku indie, maupun terbitan lama yang jarang ditemukan di toko-toko besar.


Sesi diskusi sebagai rangkaian acara di Pekan Buku Sruntul Vol. 4-Foto : Satriya Al Fauzi Magang-

Dengan adanya festival ini, warga Surabaya yang mencintai buku memiliki ruang untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang-orang yang memiliki hobi sama, yakni membaca buku. Sejumlah lapak buku independen, komunitas sastra, hingga kolektif seni ikut ambil bagian, sehingga atmosfer festival terasa inklusif dan akrab.

BACA JUGA:Tingkat Penghunian Kamar Selama Juli 2025 di Kabupaten Mojokerto Alami Penurunan

BACA JUGA:Pemerintah Kota Mojokerto Tetapkan 1.123 Formasi Tenaga PPPK Paruh Waktu

“Saya merasa amaze dan bersyukur bisa menghadiri Pekan Buku Sruntul. Karena ada banyak pegiat literasi, pemerhati kebudayaan yang berkolaborasi untuk menciptakan event yang nggak hanya meningkatkan literasi, tapi juga jadi tempat berkumpulnya orang-orang yang punya kegemaran sama,''ucap Luluk Listiani, salah satu pengunjung yang merupakan mahasiswa di Surabaya.


Di Festival buku itu juga ada panggung baca puisi-Foto : Satriya Al Fauzi Magang-

Ia mengatakan beragam diskusi juga dihadirkan di sini yang beri insight baru juga, tentang penggusuran lapak buku di area publik. Yang pasti, seneng sekali bisa hadir di Pekan Buku Sruntul, semoga bisa dihadirkan tiap tahun.

Selain ruang diskusi, panitia juga menyiapkan panggung apresiasi sastra sebagai tempat pembacaan puisi, musikalisasi, dan penampilan seni lintas disiplin. Bagi para penjual buku bekas, festival ini menjadi semacam “suaka” yang memudahkan mereka menemukan pembeli baru sekaligus menjaga tradisi jual-beli buku murah yang semakin jarang dijumpai.


Sesi pemutaran film pendek-Foto : Satriya Al Fauzi Magang-

Dengan rangkaian kegiatan yang padat, Pekan Buku Sruntul Volume 4 menegaskan even ini sebagai ruang alternatif literasi di Surabaya. Acara ini sekaligus memperlihatkan bahwa ekosistem literasi dapat tumbuh kuat ketika pembaca, penulis, dan komunitas saling terhubung dalam ruang yang inklusif dan partisipatif.

Sumber:

b