Studi Bank Sampah, TPS3R, dan Pupuk Organik, Bumdes Pungging dan SMA Maarif NU Pandaan ke Trawas
SMA Maarif NU Pandaan, Pasuruan, kunjungi TPS3R Trawas. Tampak para siswa ketika dinTPS3R Trawas-Wehasta for Disway Mojokerto-
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Bank sampah, rumah kompos, dan TPS3R Trawas kembali jadi jujugan studi. Dalam beberapa waktu terakhir setidaknya dua lembaga belajar di tempat itu.
Ketua Bank Sampah Induk Mojokerto, Sisyantoko, mengatakan, setidaknya ada dua lembaga, yakni SMA Maarif NU Pandaan, dan rombongan dari Bumdes Pungging yang sudah berkunjung. ‘’Mereka ingin mengembangkan program di daerahnya,’’ kata Cak Toko, panggilan akrab Sisyantoko.
Pada kunjungan yang dilakukan SMA Maarif Pandaan, setidaknya 60 siswa ikut mempelajari berbagai proses di bank sampah dan pembuatan pupuk organik. Pada kegiatan yang berlangsung di Paseban Agung, Trawas, 25/10/2023, dialog dilakukan bersama Wahana Edukasi Harapan Semesta (Wehasta).
Cak Toko menambahkan, pada kunjungan SMA Maarif Pasuruan yang juga mengusung program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) itu, para siswa ditunjukkan bagaimana proses pembuatan kompos. Termasuk pembuatan kompos yang menggunakan kohe (kotoran hewan), proses fermentasi dan pengolahannya sampai menjadi pupuk.
Disebutkan bahwa dari Wehasta ada beberapa orang yang ikut membantu menjelaskan berbagai hal pada kunjungan SMA Maarif NU Pandaan, Pasuruan tersebut. Diantaranya Budi Parangeni, Uli, Ratih, Muryanto, Didit, dan Anggi; yang memberikan materi mengenai bank sampah, TPS3R, kompos dan lainnya.
Dalam studi tersebut para siswa juga langsung diajak terjun ke lapangan. Mereka diajak melihat proses pengolahan sampah di TPS3R, sampai penggunaan pupuk pada tanaman.
Baca juga : Wehasta Tularkan Ilmu Tanam Sayur di Yayasan Baitu Husodo
Sementara itu pada kunjungan Bumdes Pungging, Kecamatan Pungging, sebelumnya juga dilakukan dialog bersama. Bumdes Desa Pungging yang langsung didampingi Kades Pungging, Kecamatan Pungging, juga banyak diskusi mengenai pengolahan sampah di TPS3R.
Kades Pungging, Kecamatan Pungging, Paiman, mengatakan pihaknya perlu banyak mempelajari mengenai pengolahan sampah. Mulai pemilahan sampah, bank sampah, sampai pada pengelolaan TPS3R.
Hal itu karena di Desa Pungging dalam waktu dekat akan diaktifkan TPS3Rnya. Saat ini masih belum 100% pengerjaannya. ‘’Jadi kami harus menyiapkan dulu sambil menunggu penyelesaian fisiknya,’’ katanya.
Sehingga nanti kalau sudah selesai, maka bumdes di tempatnya tinggal menjalankan pengelolaannya. ‘’Dengan studi ke TPS3R Trawas, kami berharap nanti TPS3R di tempat kami juga bisa segera aktif,’’ tambahnya.
Cak Toko juga menyebutkan, sebelum ada kunjungan SMA Maarif NU Pandaan, Pasuruan, dan Bumdes Desa Pungging, Kecamatan Pungging itu, pihaknya juga dikunjungi Bumdes dari Kabupaten Trenggalek. ‘’Mereka juga belajar mengenai pembuatan kompos dan pupuk organik, serta pengelolaan TPS3R,’’ pungkasnya. (*)
Sumber: