Rencana Ekskavasi Situs Kumitir, BPK Wilayah XI Jatim Tinjau Penelitian di Lokasi

Minggu 14-01-2024,10:19 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Andung

 

Mojokerto,  mojokerto.disway.id   - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur meninjau penelitian di Situs Kumitir. Penelitian di situs yang terletak di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten itu dilakukan beberapa perguruan tinggi, diantaranya ITS Surabaya, dan UPM Veteran Jogjakarta.

 

Situs Kumitir merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Majapahit. Kepala BPK Wilayah XI Jawa Timur, Endah Budi Heryani, mengatakan, para peneliti tersebut kebanyakan berlatar belakang bidang geologi.

 

‘’Mereka melakukan croschek dari hasil penelitian tahun 2021 dengan kondisi saat ini,’’ katanya.

 

BACA JUGA:Ekskavasi Lanjutan Candi Selokelir Mojokerto Terkendala Cuaca

 

Para peneliti tersebut juga memberikan saran kepada BPK untuk melakukan penelitian lanjutan. ‘’Sebagai bahan kroscek dengan hasil penelitian mereka,’’ tuturnya.

 

Jadi, tambahnya, ada banyak masukan sebagai analisis untuk situs kumitir ini. ‘’Besar harapan kami, ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan dan memanfaatkan Situs Kumitir,’’ sahutnya.

 

Endah Budi Heryani menyebutkan akan ada penelitian lanjutan. ‘’Ini sebagai langkah permulaan di awal tahun. BPK disini hanya mendampingi,’’ ucapnya, Sabtu, (13/1/2024).

 

BACA JUGA:Pembebasan Lahan Situs Bhre Kahuripan Akan Rampung Akhir Tahun Ini

 

Dia juga menjelaskan, penelitian oleh beberapa dosen ini rencananya akan dilakukan selama tiga hari. ‘’Penelitian ini ada hubungannya dengan ekskavasi Situs Kumitir yang rencananya dilakukan tahun ini,’’ paparnya. 

 

Dijelaskan, BPK juga akan menerima masukan dari para ahli. ‘’Masukan tersebut terkait dengan tindak lanjut perlindungan Situs Kumitir," bebernya.

 

Dia juga menyebutkan, selain dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dan UPN Vetaran Jogjakarta, peneliti juga dari Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN). Juga da dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI).

 

Seperti diketahuic  Situs Kumitir ditemukan pada 20 Juni 2019, dan mulai diekskavasi (digali) pada Oktober 2019. Ekskavasi berhasil menyingkap adanya struktur talud. 

 

Lalu pada Agustus-September 2020, Situs Kumitir kembali diekskavasi. Langkah itu berangkat dari hipotesis keberadaan tempat pendharmaan untuk Mahesa Cempaka.

 

Dari hasil ekskavasi tahap kedua, muncul interpretasi bahwa Situs Kumitir merupakan bekas bangunan istana Raja (Bhre) Wengker. Interpretasi itu berdasarkan hasil ekskavasi tahap kedua yang dipadukan dengan keterangan naskah kuno, peta, dan legenda zaman Belanda.

 

Istana Bhre Wengker di Kumitir berfungsi sebagai tempat persinggahan saat hendak menghadap raja. ‘’Atau saat bertugas di Kota raja,’’ tuturnya.

 

Penguasa kerajaan Wengker bergelar Wijayarajasa tersebut merupakan suami dari Rani Daha. Dia merupakan menantu pendiri Majapahit, Raden Wijaya, sekaligus paman dari Hayam Wuruk.

 

‘’Bhre Wengker diyakini memiliki tempat persinggahan di lingkungan Kota raja,’’ ungkapnya.

 

Sedangkan ekskavasi tahap ketiga pada Maret 2021, memperkuat interpretasi Situs Kumitir sebagai jejak istana Bhre Wengker. Bahkan tim arkeologi menumukan tiga kerangka manusia di kedalaman tanah 60 cm. 

 

Untuk Ekskavasi tahap empat dilakukan September 2021. 

 

Bangunan utama yang diyakini sebagai istana Kudamerta atau Bhre Wengker dan istrinya, Dyah Wiyat atau Bhre Daha ditemukan di bagian timur Situs Kumitir. Yaitu tepat di sebelah barat makam Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto.

 

Sisa-sisa fondasi istana seluas 20 x 26 meter persegi itu terbuat dari bata merah kuno dan batu atau bolder. Struktur istana dikelilingi dinding persegi panjang dengan ukuran 316 x 203 meter persegi. Dinding sisi barat merupakan gerbang sekaligus benteng  i stana.  (*)

Kategori :