Jalan jalan cuan bersama Dahlan Iskan

Candi Sumur Gantung, Persembahan untuk Putri Kerajaan Bulu Ketigo

Candi Sumur Gantung, Persembahan untuk Putri Kerajaan Bulu Ketigo

Papan informasi Candi Sumur Gantung-Foto : Yasmin (Magang)-

Mojokerto, diswaymojokerto.id - Candi Sumur Gantung terletak di Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, merupakan situs peninggalan Majapahit yang sekaligus menunjukkan keberadaan kerajaan kecil di sekitar wilayah Majapahit. 

Situs yang sekilas tampak seperti bukit dari reruntuhan bata merah ini menyimpan kisah menarik dibalik pembangunannya. Berdasarkan cerita yang beredar, Candi Sumur Gantung dibangun oleh seorang pejabat Majapahit untuk persembahan kepada putri kerajaan Bulu Ketigo sebagai syarat untuk meminangnya. 

Sang Putri meminta agar dibuatkan candi dengan sumur di tengahnya, di mana permukaan air harus lebih tinggi dari permukaan sungai. Kisah tersebut sekaligus dipercaya sebagai asal dari penamaan Candi Sumur Gantung.

Sukanan, juru pelihara Candi Sumur Gantung menuturkan bahwa cerita yang beredar didukung oleh penemuan bekas aliran sungai di sekitar situs, tepatnya di pekarangan rumah warga.

“Dulu sempat digali tanahnya dan di kedalaman satu meter setengah sampai dua meter sudah ditemukan pasir. Nah, itu diperkirakan memang bekas sungainya,” tuturnya.


Candi Sumur Gantung tampak depan-Foto : Yasmin (Magang)-

Sukanan menambahkan, Candi Sumur Gantung diduga dibangun dengan dikelilingi pepohonan besar. Pohon-pohon tersebut dimaksudkan agar dapat menyerap air sungai melalui akar, lalu menyalurkannya hingga ke dalam sumur.

Reruntuhan situs ini memiliki ukuran sekitar 23x14 meter dengan tinggi kurang lebih 3 meter. Sementara bagian badan candi berukuran 6x6 meter yang tersusun dari bata merah berukuran 25x40 sentimeter dengan ketebalan 8 sentimeter.

BACA JUGA:Santri dan Alumni Lirboyo Mojokerto Datangi DPRD, Desak Chairul Tanjung Minta Maaf Secara Terbuka

BACA JUGA:PUI-PT Pasdeg Ubaya Gelar Edukasi Kesehatan dan Pelatihan Minuman Herbal

Sisi depan candi tampak seperti tumpukan batu bata yang tidak beraturan, tetapi bagian belakang masih tersusun rapi dan tampak jelas struktur bangunannya. Sedangkan pada bagian puncak, terdapat lubang yang menunjukkan posisi sumur, meski sekarang telah tertutup tanah.

Saat ini, Candi Sumur Gantung dinaungi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI. Namun pada awalnya, situs ini berdiri di atas tanah pribadi milik keluarga Sukanan. Itulah mengapa lokasi candi berada di tengah permukiman warga.


Bagian belakang Candi Sumur Gantung dengan struktur bangunan masih tampak jelas-Foto : Yasmin (Magang)-

Selain dilestarikan sebagai warisan budaya, Candi Sumur Gantung dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak sekolah di kawasan sekitar.

Sumber:

b