Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyukseskan sub pekan imunisasi nasional (PIN) vaksin tetes polio untuk mencegah dan memutus rantai virus penyakit polio yang mengakibatkan kelumpuhan.
Pelaksanaan sub PIN vaksin polio yang digelar secara serentak di Provinsi Jawa Timur, akan dilaksanakan dua kali yakni di bulan Januari dan Februari. Pelaksanaannya fokus pada semua bayi, baduta, balita dan anak usia sekolah yang berumur 0-7 tahun.
Selain menyukseskan sub PIN Polio, pada kesempatan ini, Bupati Ikfina juga menggulirkan program Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI), di Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Desa Medali, pada Senin (15/1) pagi menyasar 334 balita se-Desa Medali. Selain itu, untuk program SEHATI, Bupati Ikfina akan menyasar ibu-ibu balita.
Bupati Ikfina menjelaskan, virus polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang masuk dalam tubuh dan dikeluarkan oleh tinja.
"Begitu virus polio masuk dalam usus dan akan ke sistem saraf. Jadi nanti akan menyebabkan lumpuh kakinya," jelasnya.
Bupati yang juga seorang dokter ini menjelaskan, virus polio juga akan mengakibatkan pertumbuhan kaki tidak normal. Ia mengimbau agar seluruh balita di Bumi Majapahit mengikuti imunisasi polio.
"Jadi programnya dua kali, semua balita wajib mengikuti program ini, jangan sampai ada yang tidak mengikuti,’’ tandasnya.
Sementara itu, terkait pelaksanaan program SEHATI, Bupati Ikfina mengungkapkan, pelaksanaan program SEHATI ini, merupakan upaya Pemkab Mojokerto dalam menurunkan angka stunting, AKB, dan AKI di Bumi Majapahit. Salah satunya dengan mengupayakan agar ibu hamil tidak kekurangan gizi dan memberikan ASI eksklusif.
"Stunting telah menjadi masalah di negara kita, jika balita stunting maka kecerdasanya 20 persen di bawah rata-rata," bebernya.
Untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizi untuk balita, para orang tua wajib memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.
"Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan sakitnya tidak berulang. Sebisa mungkin anak usia di bawah 2 tahun harus diusahakan mendapatkan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan anak hanya dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi," bebernya.
Selain memberikan kecukupan gizi, Bupati Ikfina juga berpesan, agar para ibu juga memperhatikan tumbuh kembang anak agar kedepannya anak tersebut menjadi pintar dan berkarakter.
"Anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik," pungkasnya.(*)