Mojokerto, mojokerto.disway.id - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Mojokerto ingatkan seluruh jajaran perguruan silat di Kabupaten Mojokerto tidak termakan kabar bohong di media sosial, dan tidak mudah terprovokasi dengan kabar yang belum tentu kebenarannya.
Hal tersebut sebagai respon IPSI atas maraknya perselisihan antar perguruan silat akhir - akhir ini terjadi di Kabupaten Mojokerto.
“Kami menghimbau seluruh peruruan berharap tidak mudah terprovokasi oleh berita hoax sehingga terjadi gesekan dan kesalahpahaman,” ucap Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Mojokerto, Samsul Muarifin, Senin (22/1/2024).
Samsul menjelaskan, beberapa hari kemarin pihaknya juga melakukan pertemuan dengan semua ketua perguruan tergabung dalam IPSI Kabupaten Mojokerto.
“Dalam pertemuan tersebut, masing – masing perguruan sepakat melarang memakai atribut perguruan di tempat umum,” terangnya.
Selain itu pihaknya juga meminta agar masing – masing perguruan membentuk satgas.
“Jadi ketika ada perguruan yang menyalahi aturan, satgas ini akan berkomunikasi dan segera akan melepas atribut di tempat umum,” ujarnya.
Menurutnya, kesepakatan untuk tidak memakai atribut ditempat umum dinilai belum berjalan. Mungkin karena suatu hal, perguruan tidak mentaati aturan tersebut.
“IPSI pun tidak bisa menindak kewenangan tersebut, padahal sudah ada kesepakatan bersama, harusya semua perguruan mentaati kesepakan itu,” ungkapnya.
Pihaknya mengingatkan kalau ada pengumpulan masa bukan kegiatan rutin harap lapor atau memberitahu IPSI, kemudian izin kegiatan ke polsek dan polres. (*)